
UNGARANNEWS.COM. SALATIGA- Kerusakan lampu taman dan penerangan jalan di sejumlah titik di Kota Salatiga dikeluhkan masyarakat. Belum ada enam bulan sejak proyek lampu kota selesai dikerjakan, sudah banyak yang rusak.
Pemandangan mengerikan terlihat di jalan Diponegoro sejumlah lampu yang terlepas dari tempatnya bergelantungan di tiang-tiang yang berjajar di sepanjang jalan. Keberadaan lampu justru membahayakan jika jatuh dan menimpa pengguna jalan yang melintas di bawahnya.
“Dulu pernah ada lampu yang jatuh untungnya menimpa mobil. Coba kalau yang kejatuhan pemotor pasti ngeri kondisinya,” tutur Aksen (27) warga Klaseman Salatiga kepada UNGARANNEWS.COM, kemarin.
Dituturkan, warga sangat menyayangkan belum adanya tindakan dari Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Salatiga untuk segera melakukan perbaikan. Adanya lampu seharusnya untuk keindahan dan penerangan justru menjadi horor dan menakutkan warga sekitar.
Ketua Lembaga Pencegahan Korupsi dan Pungli (PKP) Jateng-DIY, Suyana HP menanggapi kerusakan lampu kota Salatiga meminta Pemkot Salatiga proaktif pada pelayanan publik.
Seperti kerusakan lampu lampu jalan sudah lama ramai diperbincangan masyarakat di media sosial namun belum ada penanganan.
“Jangan sampai ada yang jadi korban. Kerusakan lampu jalan sudah parah dan membahayakan pengguna jalan masih dibiarkan bergelantungan. Kami juga memempertanyakan dana puluhan miliar yang dikeluarkan Pemkot hasilnya tidak sesuai harapan masyarakat,” ujarnya kepada UNGARANNEWS.COM, Kamis (9/4/2020).
Menurut Suyana proyek lampu kota dan penerang jalan umum (PJU) belum ada setengah tahun diserahkan ke Pemkot Salatiga sudah banyak kerusakan. Ia mempertanyakan kualitas serta perhatian untuk perawatan. Dikhawatirkan proyek dikerjakan secara asal-asalan, begitu juga tidak ada planing lebih lanjut setelah proyek selesai dikerjakan.
“Kami meminta Pemkot segera melakukan perbaikan, masyarakat membutuhkan pelayanan yang baik, kondisi lampu PJU membayakan malah membuat masyarakat takut,” tegasnya.
Diketahui lampu kota yang banyak mengalami kerusakan diantaranya di jalan Fatmawati, Jalan Diponegoro dan jalan Jenderal Sudirman.
Kasi Pertamanan dan Konservasi Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Salatiga, Bagus Kadarman, SH ketika dikonfirmasi mengatakan Pemkot sudah merencanakan perbaikan lampu taman dan PJU. Pihaknya sudah berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum (DPU) dan Baperlitbangda Salatiga untuk penganggaran dan perbaikan.
“Sudah ada rencana perawatan fisik lampu taman, penetapan anggaran juga sudah. Tinggal menunggu pelaksanaan. Namun terkendala kondisi masyarakat yang tengah antisipasi penyebaran Covid-19, anggaran Pemkot difokuskan untuk penanganan Covid-19,” ujarnya kepada UNGARANNEWS.COM, Kamis (9/4/2020).
Bagus menampik kualitas pengerjaan lampu kurang baik, kerusakan lampu disebabkan karena truk pengangkut ayam yang melintas sering kali mengenai lampu jalan. Begitu juga lampu kota khususnya di sepanjang jalan Fatmawati dan Diponegoro banyak yang tidak menyala karena dicuri orang tidak bertanggungjawab.
“Penyebab kerusakan karena lampu tersambar truk pengangkut ayam yang melintas. Truk masuk kota hendak mengirim bahan baku ke pabrik sosis di Pabelan. Biasanya melintas sore hari,” jelasnya.
Adanya kejadian tersebut, menurut Bagus sudah dilaporkan ke Pemkot untuk dikoordinasikan dengan instansi lain agar ada penertiban angkutan barang yang masuk ke kota Salatiga. Proyek pengerjakan lampu diserahkan kontraktor ke Pemkot Salatiga Desember 2019 lalu.
“Muatan truk sampai menyetuh lampu dan merusak (kelebihan muatan, red), kami sudah koordinasikan agar ditertibkan,” tambahnya.
Kabid Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, Kota Salatiga, Dhani ketika dikonfirmasi mengatakan PJU yang rusak segera diperbaiki. Petugas pemeliharaan trotoar akan melakukan perbaikan.
“Sebelumnya kita konsen melakukan perbaikan inlate di perempatan depan Korem. Personel pemeliharaan agak terbatas karena sebagian libur pencegahan Covid-19. Nanti siang akan kita perbaiki,” ujarnya singkat, Kamis (9/4/2020). (abi/tm)