
UNGARANNEWS.COM. UNGARAN TIMUR- Komunitas Pendukung H Ngesti Nugraha (KOPI NFC) Kabupaten Semarang mengadakan bakti sosial penyemprotan disinfektan di sejumlah kelurahan di Kabupaten Semarang
Penyemprotan sekaligus dalam rangka sosialisasi imbauan tentang penanganan jenazah korban Covid-19, kepada masyarakat guna menghindari agar tidak terulang kembali penolakan seperti yang terjadi di Sewakul, Ungaran Barat, Kamis (9/4) lalu.
Adapun kegiatan dimulai dari Kelurahan Gedanganak Kecamatan Ungaran Timur Kabupaten Semarang, kemarin.
Dalam kegiatan ini turut hadir Wakil Bupati Semarang Ngesti Nugraha, Camat Ungaran Timur Arief Budianto, Lurah Gedang anak, Lurah Beji Kecamatan Ungaran Timur serta stoke holder dari perwakilan perusahaan di sekitar wilayah Gedanganak dan masyarakat sekitar.
Ketua Umum KOPI NFC Kabupaten Semarang, Suka Widyana Soka menyampaikan, kegiatan ini adalah wujud kepedulian kepada masyarakat terhadap dampak virus Corona saat ini.
“Kami semua ingin sehat dan wabah ini menjadi tanggung jawab kita semua, ” kata Ketua Umum.
“Kegiatan ini merangkul bersama kelurahan Gedanganak dan Kelurahan Beji Kecamatan Ungaran Timur untuk memerangi Covid-19, ” ujarnya.
“Kita relawan KOPI NFC sediakan 75 liter untuk bakti sosial ini, dan murni dari kami anggota KOPI NFC, walaupun ada sedikit bantuan dari pemerintah daerah, ” ucapnya.
“Harapan kami atas kejadian di Siwakul Kelurahan Bandarjo Kabupaten Semarang adalah yang pertama dan yang terakhir, supaya tidak terjadi lagi, mari kita semua perangi dan lawan virus corona Covid-19,” pungkasnya.
Sementara itu, Wakil Bupati Semarang H Ngesti Nugraha mengucapkan terima kasih kepada relawan KOPI NFC Kabupaten Semarang yang telah mengadakan kegiatan ini dibantu semua elemen sehingga terlaksananya kegiatan sosial ini.
“Kita juga harus selalu memberikan sosialisasi kepada masyarakat harus kita gaungkan, dan Kami sangat perihatin juga atas terjadinya penolakan oleh beberapa warga Suwakul, Kami Sebagai pemerintah daerah memohon maaf sebesar besarnya kepada keluarga semoga almarhumah Khusnul kotima,” tutur Ngesti.
“Saya meminta seluruh warga masyarakat Kabupaten Semarang tidak ada lagi penolakan terhadap jenasah yang terjangkit virus corona, karena bila orangnya meninggal virusnya juga akan mati, sehinga tidak usah takut lagi,” ungkapnya. (abi/tm)