
UNGARANNEWS.COM. TEGAL- Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) sudah hampir sepekan diberlakukan Pemerintah Kota (Pemkot) Tegal untuk menangani pandemi Covid-19. Efeknya, kondisi perekonomian masyarakat menurun drastis.
Pemkot diminta untuk memberikan tanggungjawabnya secara total kepada masyarakat selama penerapan PSBB. Kebutuhan hidup masyarakat yang terdampak harus tercukupi.
“Efeknya sudah sangat jelas, perekonomian menurun drastis. Maka, tanggungjawab pemerintah untuk menjamin kebutuhan hidup masyarakat harus total,” kata Anggota Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (Fraksi PKS) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Tegal Rachmat Rahardjo, kemarin.
Rachmat menekankan, perluasan penerima bantuan sembako tidak bisa dihindari, mengingat masyarakat yang terdampak secara ekonomi semakin meluas. Penutupan jalan dengan beton tidak dapat menghalangi aktivitas masyarakat, terutama pekerja harian yang tidak mempunyai simpanan tabungan untuk memenuhi kehidupan sehari-hari.
Sementara itu, bantuan sembako berupa 5 kilogram beras, gula, susu, dan mie instan tidak mencukupi untuk sebulan. Persoalan lainnya yang muncul adalah bantuan sembako yang masih sangat sedikit dibandingkan dengan jumlah masyarakat yang membutuhkan. Hal ini menimbulkan kerawanan sosial, terbukti dengan meningkatnya tingkat pencurian.
“Muncul kerawanan sosial yang harus benar diantisipasi. Pemkot yang menerapkan PSBB harus sanggup menjamin kebutuhan pokok warganya selama sebulan. Sehingga, Insya Allah akan kondusif,” jelas Rachmat. (rateg/tm)