UNGARANNEWS.COM. SOLO- Mantan Panglima TNI (Purn) Djoko Santoso (67) meninggal dunia di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta, Minggu (10/5) pukul 06.00 WIB. Keluarga di Solo menyebut kakak tertua mereka itu dalam kondisi sehat sebelum dilarikan ke rumah sakit setelah tak sadarkan diri.
“Dicek itu kondisi sehat semua, nggak ada kelainan. Pas buka puasa, keselek, pingsan. Malam itu ada pendarahan otak, pagi dioperasi,” kata adik kandung Djoko, Tutik Suyono saat ditemui wartawan di rumahnya, Kampung Baru, Pasar Kliwon, Solo, Minggu (10/5/2020).
Menurutnya, pemeriksaan rumah sakit pun menunjukkan hasil baik. Dia menyebut Djoksan adalah orang yang sangat menjaga kesehatannya. Selain olahraga, mantan Ketua Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi di Pilpres 2019 itu juga menjaga pola makannya.
“Saya tahu betul beliau itu sangat menjaga kesehatannya. Makannya sangat diatur. Cuman keselek itu. Mungkin itu jalan dari Allah untuk berpulang,” kata dia.
Ia menambahkan, almarhum dimakamkan di San Diego Hills, Karawang, Jawa Barat. Meski demikian keluarga di Solo tidak bisa melayat karena adanya Pandemi Covid-19.
“Cuma bisa mendoakan dari Solo, mau ke sana juga tidak bisa karena kondisinya seperti ini. Keluarga di Jakarta juga sudah bilang doanya saja,” imbuhnya.
Mengenai sosok Djoko Santosa, Tutik menuturkan almarhum merupakan sosok yang sangat bertanggungjawab terhadap adik-adiknya, apalagi dia merupakan kakak tertua.
Bahkan demi membantu biaya hidup dan sembilan adiknya, Djoko kecil pernah berinisiatif menjual kartu ucapan Lebaran yang dibeli dari Kantor Pos Solo lalu dijual kembali di kawasan Sriwedari bersama adik nomor duanya.
“Ayah saya seorang guru dan ibu hanya sebagai ibu rumah tangga, kami 10 bersaudara dan Mas Djoko selalu membantu agar kami bisa tetap sekolah. Bahkan sampai beliau sukses semua keluarga yang kesusahan dibantu. Makanya kami sangat kehilangan, karena bagi kami sosok almarhum sudah seperti orang tua,” tuturnya.
Terkait keinginan yang belum tercapai, Tutik mengatakan, kakak tertuanya tersebut tahun ini sebenarnya akan menikahkan anak bungsunya.
“Almarhum sebenarnya mau mantu anak bungsu perempuan pada Agustus nanti. Dapat jodoh orang Italia. Sebelum berpulang, Mas Djoko bilang kalau nikahnya cukup di KUA saja tidak usah macem-macem, keadaanya sedang begini (COVID-19). Tapi takdir berkata lain Tuhan lebih sayang sama almarhum. Kita ikhlas,” kata dia. (dbs/dtc/tm)