Proses evakuasi korban meninggal terjebur sumur di Pudakpayung Semarang melibatkan tim gabungan BPBD Kabupaten Semarang dan Kota Semarang, Sabtu (7/6/2020). FOTO:UNGARANNEWS

UNGARANNEWS.COM. SEMARANG- Nasib naas dialmi Giarsih (58) warga Kupang Kidul RW 07 Kelurahan Pudakpayung, Kota Semarang, Minggu (7/6/2020). Saat mencari belalang untuk pakan burung, korban terperosok masuk sumur yang tidak ada temboknya, Minggu (7/6/2020).

Evakuasi korban membutuhkan waktu cukup lama, karena diameter sumur sempit dan cukup dalam. Kondisi sumur juga cukup menyulitkan petugas karena sudah lama tidak dipakai.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Semarang Heru Subroto menjelaskan kejadian sekitar pukul 16.00. Korban diduga tidak mengetahui ada sumur saat mencari belalang dan rumput.

“Kondisi sumur sudah tidak terpakai tertutup rumput yang mulai mengering. Korban menginjak rumput di atas sumur, karena sumur tidak ada tutupnya korban jatuh terperosok ke dalam sumur,” ujarnya kepada UNGARANNEWS.COM.

Saat kejadian korban bersama seorang tetangganya yang selamat dalam kejadian ini. Mengetahui korban terjebur sumur, saksi kemudian mencari pertolongan kepada warga sekitar.

“Begitu mendapat laporan kita tindaklanjuti dengan mengerahkan petugas gabungan bersama BPBD Kota Semarang, Basarnas, SAR Bumi Serasi Kabupaten Semarang, Damkar Kota Semarang, dan relawan untuk mengevakuasi korban,” ungkapnya saat memimpin evakuasi.

Diduga korban sudah meninggal saat petugas datang. Kondisi sumur yang sempit dan dalam menyebabkan korban tidak bisa bertahan lama di dalam sumur. Setelah berhasil dievakuasi ke permukaan korban sudah dalam kondisi meninggal.

“Atas kejadian ini kami mengingatkan kepada masyarakat yang membuat sumur di kebun agar memagari atau memberi tutup yang kuat. Orang jadi tahu dan berhati-hati agar tidak terjatuh ke dalam sumur,” imbaunya. (abi/tm)