Sebuah mobil Pajero warna hitam mengalami kerusakan pada bagian akibat terkena ledakan di Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (5/7/2020). FOTO:ISTIMEWA/HO-Dokumentasi Bongga Wangga

UNGARANNEWS.COM. SEMARANG- Jaringan teroris penyerang Wakapolres Karanganyar dan sopirnya di lereng Gunung Lawu yang terjadi beberapa waktu lalu, salah satunya berhasil ditangkap di Semarang.

Terduga seorang wanita berisinial IS diamankan Densus 88 Antiteror di kampung Purwosari Perbalan, Semarang Utara, Kota Semarang.

Salah seorang warga berinisial ER di Semarang, Minggu (5/7/2020) membenarkan penangkapan oleh polisi tidak berseragam tersebut terhadap IS. Sosok terduga dituturkan pernah membuka praktik pengobatan alternatif di rumahnya tersebut.

“Tapi sekarang lebih banyak panggilan pengobatan ke luar kota,” katanya, dikutip Antara.

Ia mengatakan warga tidak banyak mengetahui aktivitas yang dilakukan terduga teroris, IS di rumahnya. Saat penangkapan, lanjut dia, juga tidak banyak warga yang tahu karena tidak terlihat keramaian.

“Beberapa petugas dalam penangkapan tersebut merupakan polisi wanita,” katanya.

Sebelumnya, terinformasikan Densus Antiteror 88 menangkap tiga terduga teroris di dua wilayah yang berbeda, yaitu Semarang dan Boyolali.

Kepala Divisi (Kadiv) Humas Polri, Irjen Argo Yuwono, membenarkan perihal penangkapan tiga terduga terorisme tersebut.

“Ya benar,” kata Argo saat dikonfirmasi wartawan di Jakarta, Sabtu (4/7/2020).

Dari informasi yang dihimpun, ketiga terduga teroris yang diciduk masih terkait dengan kasus penyerangan terhadap Wakapolres Karanganyar Kompol Busroni, di pintu jalur pendakian Cemoro Kandang, Tawangmangu beberapa waktu lalu

Pascapenangkapan ketiga terduga di Jawa Tengah, masyarakat di Jakarta dikejutkan insiden ledakan, dugaan awal diduga bom buatan, di Jalan Yusuf Adiwinata Menteng, Jakarta Pusat.

Kapolres Metro Jakarta Pusat Komisaris Besar Polisi Heru Novianto menyatakan ledakan kecil yang terjadi kawasan Menteng, tidak terindikasi terkait dengan aksi teroris. Meski demikian pihaknya meningkatkan pengamanan di wilayah hukumnya.

“Tidak, kalau biasanya teroris selalu mencari korban dan bahannya biasanya selalu membahayakan orang di sekitarnya,” kata Kombes Polisi Heru Novianto di Jakarta, Minggu.

Dari hasil keterangan saksi sementara, Heru mengungkapkan ledakan itu berdaya ledak rendah dan hanya menyebabkan ban sebuah mobil Panjero warna hitam mengalami ban kempes.

Ditegaskan Heru, tidak terdapat korban jiwa manusia sehingga dugaannya tidak berhubungan dengan jaringan teroris.

“Masih jauh untuk teroris, kami belum menyimpulkan, butuh pemeriksaan lebih dalam lagi,” ujarnya.

Guna memastikan penyebab dan identifikasi pelaku, polisi memeriksa kamera tersembunyi, meminta keterangan sejumlah saksi, serta mengolah tempat kejadian perkara. (dbs/ant/kom/tm)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here