
UNGARANNEWS.COM. BANDUNGAN- Dugaan perkelahian pemilik karaoke dengan karyawannya di karaoke Excellent Bandungan kembali memantik perhatian masyarakat luas terhadap tempat hiburan yang berada di dataran tinggi ini.
Dipicu pelaporan Manager Karaoke Excellent Pri (42) ke Polsek Bandungan mengaku dianiaya pemilik karaoke yakni IB (41) warga Bandungan. Media ramai memberitakan hingga Bandungan kembali tekesan tidak kondusif. Sorotan berbalik menyudutkan Pemkab Semarang yang telah memberi izin karaoke Bandungan buka kembali.
Ketua Pencegahan Korupsi dan Pungli (PKP) Jawa Tengah-DIY, Suyana HP mengatakan, sejak awal meminta Pemkab mempertimbangkan matang-matang pembukaan kembali karaoke Bandungan di tengah pandemi Covid-19. Imbas pembukaan kurang menguntungkan karena kondisi rawan penularan virus dan tindak pelanggaran.
“Benar kan ada kejadian lagi di Bandungan. Dulu saya katakan akan class action Pemkab Semarang atas pembukaan karaoke, kita tolerir alasan Pemkab, sekarang muncul lagi berita tidak sedap didengar masyarakat. Langkah kita segera mensomasi Pemkab, jika tidak ada tindaklanjut berikutnya kita akan ajukan gugatan class action,” tegasnya kepada UNGARANNEWS.COM, Rabu (19/8/2020).
Rencana somasi menurut Suyana akan dilayangkan minggu depan. Beberapa langkah sikap ditempuh sebagai wujud pengawasan terhadap kebijakan Pemkab dalam menangani masalah-masalah di Bandungan yang dari waktu ke waktu tak kunjung selesai.
“Banyak masalah di Bandungan, kalau masyarakatnya dan Pemkab tidak pernah bijak menyelesaikan, justru masyarakatnya sendiri terkesan saling ribut, ini tidak layak disebut tempat hiburan dan wisata. Sampai kapan Bandungan kondusif, masalah kok selalu dibesar-besarkan,” tandasnya.
Bupati Semarang H Mundjirin menanggapi keributan di karaoke Bandungan mengaku sangat menyayangkan kejadian tersebut. Dia kembali mengingatkan jika pembukaan kembali karaoke di kawasan Bandungan masih bersifat uji coba.
“Uji coba tahap pertama jalan, mereka minta uji coba tahap kedua dan juga sudah jalan. Untuk itu akan kami tinjau ulang izinnya. Akan dilihat kembali, apakah akan disetop lagi,” ujar Bupati kepada wartawan di sela-sela kegiatan pembagian sertifikat tempat ibadah di Kecamatan Bergas, Rabu (19/8/2020.
Diberitakan sebelumnya, bermula keributan antara IB dengan sejumlah karyawan karaoke Excellent pada hari Sabtu (15/8/2020) malam. IB datang bersama dua rekannya bermaksud hendak berkaroke (ngeroom) di salah satu room Excellent namun ditolak oleh Pri selaku Manager Excellent bersama dua stafnya.
Alasan Pri sesuai SOP selama pandemi Covid-19 hanya 50 persen jumlah room yang boleh beroperasi. Dari 15 jumlah room karaoke yang dimiliki Excellent seharusnya yang boleh beroperasi sebanyak 7 room.
“Saya datang dengan baik-baik ke Excellent untuk berkaraoke, saya sebagai pemegang saham tentu lebih memilih ngeroom di karaoke sendiri meski harus membayar,” ujar IB saat dihubungi UNGARANNEWS.COM, Rabu (19/8/2020) pagi.
Ditutukan IB, permasalahan muncul hingga terjadi kericuhan berawal dari sikap Pri yang dinilai kurang terbuka terhadapnya. Kedatangannya ditolak oleh Pri dengan alasan jumlah room sudah penuh sesuai SOP.
“Saya tahu yang terpakai baru 6 room, saya cuma butuh 1 room, dan itu jelas tidak melanggar SOP. Sudah saya jelaskan saya mau pakai room yang belum laku tapi ditolak mentah-mentah,” jelasnya.
Ketegangan keduanya semakin menjadi-jadi, saling bersitegang dan sama-sama tidak mau mengalah. Saat itu IB merasa sengaja dipancing-pancing emosinya oleh Pri yang saat itu menghadapinya dengan beberapa stafnya.
“Saya dan karyawan saya itu (Pri, red) bersitegang, saya masih mampu menahan emosi. Kemudian saya beri pengertian agar menghormati hak saya, kami beradu kepala dari jarak sangat dekat. Eh.. kok dikatakan saya menganiaya, siapa yang menganiaya? Siapa yang memulai membuat masalah?,” tutur IB heran sampai terdengar tawanya.
Manager Karaoke Excellent, Pri sebelumnya kepada wartawan menjelaskan saat kejadian IB datang bersama temen-temennya satu rombongan berjumlah enam orang menggunakan sepeda motor. Oleh karyawan disampaikan jika room saat itu penuh sesuai SOP, IB memaksa tetap minta dibukakan room.
“IB memang pemilik Karaoke Paradise, Rasta serta pemilik saham 20 persen di Karaoke Excellent dan beberapa karaoke lainnya,” ungkapnya. (abi/tm)