UNGARANNEWS.COM. BRINGIN– Diduga gara-gara lupa mematikan kompor, sebuah rumah warga Dusun Gogodalem Timur RT 06/RW 01 Desa Gogodalem, Kecamatan Bringin, Kabupaten Semarang ludes terbakar, Selasa (25/8/2020).
Kebakaran tersebut menimpa rumah Suwadi (55) menyebabkan korban terpaksa harus kehilangan seluruh bangunan rumah yang berukuran 8 x 12 meter beserta isinya.
Kabid Linmas dan Damkar Satpol PP Kabupaten Semarang H Aris Muji Widodo menyebutkan, kebakaran pertama kali diketahui tetangga korban bernama Romlah (65) sekitar pukul 08.30. Saat itu ia panik dan berteriak minta tolong mengetahui bagian tengah rumah korban sudah berkobar api.
“Diduga api tersulut di bagian tengah rumah. Penyebab kebakaran masih dalam penyelidikan petugas. Kerugian akibat kebakaran ditaksir mencapai Rp 150 juta,” ujarnya kepada UNGARANNEWS.COM, Selasa (25/8/2020).
Menurut Aris petugas Damkar meluncur setelah mendapatkan laporan dari tetangga korban, Miftahudin dengan mengerahkan mobil Damkar dari Pos Bringin, Ambarawa dan dibantu beberapa perusahaan.
“Kondisi api sudah berkobar hingga membutuhkan waktu cukup lama untuk memadamkan hingga tuntas,” jelasnya.
Kepala Desa Gogodalem Asiri mengatakan penyebab kebakaran diduga akibat kompor yang lupa dimatikan seusai istri korban, Siti Ngatini (50) memasak ayam goreng.
“Istri korban tergesa-gesa mau mengirim makanan ke sawah untuk suaminya. Kemungkinan ia lupa mematikan kompor,” ujarnya UNGARANNEWS.COM, Selasa (25/8/2020) siang.
Beruntung, saat kejadian di dalam rumah yang dihuni 5 orang tersebut, tidak sampai memakan korban jiwa. Saat kejadian di dalam ada nenek Siti Khotidjah (93) yang ditinggal sendirian. Ia berhasil keluar rumah setelah mendengar letupan cukup keras diduga berasal dari kompor.
“Tidak ada korban jiwa, Mbah Khotidjah berhasil selamat. Akibat kebakaran seluruh barang berharga dan surat-surat penting milik korban ikut terbakar. Termasuk uang tabungannya,” ungkapnya.
Dituturkan Asiri setelah kejadian korban Suwardi bersama anggota keluarganya sementara tinggal di rumah tetangga. Bantuan sembako dan uang dari pemerintah desa untuk kebutuhan hidup sementara sudah diserahkan kepada korban.
“Rencana jika sudah terkumpul material bangunan kita bersama warga akan bantu untuk mengerjakan rumah bapak Suwadi secara bergotong-royong,” pungkasnya. (abi/tm)