Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Gerakan Pemuda (GP) Ansor H Yaqut Cholil Qoumas saat memberi keterangan pers di Kampung Banyumili, Tuntang, belum lama ini. FOTO:DOK/UNGARANNEWS

UNGARANNEWS.COM. TUNTANG- Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Gerakan Pemuda (GP) Ansor H Yaqut Cholil Qoumas mengatakan, bullying terhadap Banser dan Ansor yang belakang terjadi di media sosial merupakan siklus yang harus dicermati pemerintah dan aparat keamanan.

“Ini siklus. Kita mengamati dimana ada siklus tertentu Banser dan Ansor dibully dengan masif. Kita melihat ini kembali terulang. Kita meminta kepada pemerintah terutama aparat keamanan untuk mencermati fenomena ini,” ujar Gus Yaqut kepada UNGARANNEWS.COM di Kampung Banyumili, Gedangan, Kecamatan Tuntang, Sabtu (29/8/2020).

Gus Yaqut mencermati setiap siklus terjadi, selalu diikuti kejadian anarkis oleh sekelompok orang tidak dikenal. Misalnya, kejadian penyerangan terhadap Mapolsek Ciracas dan Mapolsek Pasar Rebo, Jakarta Timur yang dilempari batu beberapa hari lalu.

“Saya kira ini early warning buat pemerintah, ketika siklus pembullyian terhadap Banser dan Ansor semakin menjadi-jadi selalu ada peristiwa yang mengikuti setelahnya. Tugas pemerintah untuk mencermati ada apa ini?,” tandasnya.

Meski demikian, Gus Yaqut meminta kepada kawan Banser dan Ansor tetap menghadapi dengan kepala dingin dan mengikuti komanda dari pimpinan. Begitu juga menghadapi isu-isu radikalisme di Indonesia, seperti organisasi terlarang Hizbut Tahrir Indonesia (HTI).

“Kita punya protap agar tidak melakukan tindakan sendiri-sendiri. Kumpulkan bukti lalu proses secara hukum. Ini tindakan yang harus dilakukan, ini protap yang telah ditetapkan pimpinan pusat,” tegasnya.

Tindakan menempuh jalur hukum, menurut Gus Yaqut jauh lebih baik untuk menjaga situasi tetap kondusi. Kawan Banser dan Ansor diinstruksikan melakukan koordinasi dengan jajaran pimpinan sebelum melakukan tindakan.

“Kita sudah lakukan terhadap Alvian Tanjung, ia mengatakan banyak pengurus Banser dan Ansor ini anak-anak PKI. Kita sudah melakukan somasi kemudian dua hari lalu kita ke Pengadilan Negeri Tangerang untuk melakukan mediasi tapi dia tidak datang,” jelasnya.

Menurut Gus Yaqut, sikap Alvian Tanjung tidak datang mengindikasikan dia hanya berani menjelek-jelekan Banser dan Ansor di media sosial tanpa memiliki bukti. Meski demikian, jajaran di bawah diminta tetap menjaga protap dengan tidak mengambil tindakan sendiri.

Sementara itu, seusai menghadiri pelantikan pengurus Pimpinan Cabang GP Ansor Kabupaten Semarang masa khidmat 2020-2024 di lokawisata Kampung Banyumili, Gus Yaqut berkesempatan menyerahkan santunan kepada puluhan anak yatim dan kalangan dhuafa di Pondok Pesantren Edi Mancoro, Tuntang, Sabtu (29/8/2020).

“Kepedulian kita kepada sesama yang membutuhkan, terutama anak yatim dan dhuafa jangan sampai putus. Ini kewajiban umat muslim, terutama bagi yang berkelebihan rezeki,” ujarnya kepada UNGARANNEWS.COM.

Gus Yaqut berpesan kepada para yatim untuk rajin belajar dan mengaji sebagai bekal masa depan dan tidak mudah putus asa dalam meraih cita-cira. Dia juga meminta para anak yatim agar selalu memuliakan orangtua, khususnya ibu. (abi/tm)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here