
UNGARANNEWS.COM. TUNTANG- Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kabupaten Semarang akan membuat data base kategori masjid untuk mempermudah langkah pembinaan kegiatan keagamaan dan siar Islam.
Ada sekitar 1.300 masjid tersebar di Kabupaten Semarang, DMI juga akan menginstruksikan untuk menerapkan protokol kesehatan dengan memberlakukan kebijakan separuh jumlah jemaah dari kapasitas normal di setiap kegiatan ibadah.
“Kita akan bekerja sama dengan lembaga keagamaan seperti NU dan Muhammadiyah agar para takmir masjid agar me buat data base kategori masjid. Kegiatan keagamaan diharapkan semakin meningkat menambah siar dan ukhuwah islamiyah,” ujar Ketua DMI Kabupaten Semarang, Zaenal Abidin katanya di sela-sela acara rapat koordinasi (rakor) DMI Kabupaten Semarang di RM Cikal Gading, Tuntang, Selasa (8/9/2020).
Dalam kesempatan ini DMI juga memperhatikan pentingnya protokol kesehatan di berbagai kegiatan keagamaan di masjid. Hal itu dimaksudkan untuk mencegah timbulnya klaster penyebaran virus Korona di kalangan jamaah masjid.
Diakuinya, masjid sebagai tempat berkumpulnya jemaah rentan terjadi penularan virus. Selain itu masih ada takmir masjid yang abai terhadap penerapan protokol kesehatan di jemaah kegiatan keagamaan.
“Karena itu DMI Kabupaten Semarang akan mengefektifkan fungsi DMI Kecamatan untuk mempertegas sosialisasi penerapan protokol kesehatan,” tandasnya.
Selain itu, DMI Kabupaten Semarang juga akan membagikan 300 botol hand sanitizer dan 180 hand wash ke masjid yang membutuhkan. Ada pula 133 botol pembersih lantai bantuan Pemkab Semarang yang akan dibagikan.
“Masjid penerima diutamakan di tempat terpencil atau benar-benar membutuhkan bantuan bahan kebersihan itu. Upaya ini untuk memutus mata rantai penyebaran virus corona,” terangnya lagi.
Bupati H Mundjirin saat membuka rakor meminta DMI berperan aktif agar penerapan protokol kesehatan di masjid berjalan baik untuk mencegah penularan Covid-19. (abi/tm)