Pembacaan deklarasi dipimpin Kapolres Semarang AKBP Gatot Hendro Hartono ditirukan Bupati Semarang H Mundjirin, Dandim 0714 Letkol Inf Loka Jaya Sembada, perwakilan Forkompimda serta para pimpinan ormas dan pimpinan serikat pekerja di Pendapa Rumah Dinas Bupati Semarang di Ungaran, Senin (19/10/2020). FOTO:UNGARANNEWS

UNGARANNEWS.COM. RUMAH DINAS- Forkompimda Kabupaten Semarang bersama berbagai organisasi kemasyarakatan (ormas) menggelar deklarasi bersama menolak anarkisme di pendapa Rumah Dinas Bupati Semarang, Senin (19/10/2020).

Selain itu juga menolak aksi unjuk rasa yang bersifat anarkis dan mengganggu keamanan serta ketertiban wilayah.

Pembacaan deklarasi dipimpin oleh Kapolres Semarang AKBP Gatot Hendro Hartono ditirukan Bupati Semarang H Mundjirin, Dandim 0714 Letkol Inf Loka Jaya Sembada, perwakilan Forkompimda serta para pimpinan ormas dan pimpinan serikat pekerja.

Kapolres Semarang saat sambutan menghargai kesediaan seluruh elemen masyarakat dan perguruan tinggi di Kabupaten Semarang untuk bertekad menjaga suasana kondusif.

“Kabupaten Semarang termasuk salah satu dari sebelas kabupaten/kota di Jawa Tengah yang tidak ada unjuk rasa anarkis. Kondisi ini karena kesadaran dan kemauan seluruh elemen masyarakat untuk tetap menjaga ketertiban dan keamanan di sini,” kata Kapolres.

Dikatakan AKBP Gatot, dari pemantauan aparat kepolisian tidak ditemukan pula pelajar sekolah yang terlibat aksi unjuk rasa pada daerah terdekat seperti Kota Semarang.

Pihaknya mengungkapkan, para pekerja yang ikut melakukan aksi ke DPRD Kota Semarang juga diberikan pengawalan kepolisian.

Bupati Semarang H Mundjirin mengatakan ada banyak aksi unjuk rasa menolak pengesahan UU Cipta Kerja atau omnibus Law yang diwarnai aksi anarkis. Ditengarai kejadian itu ditunggangi oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.

Selain itu aksi unjuk rasa juga tidak melanggar protokol kesehatan seperti tidak mengenakan masker dan berkerumun.

“Karena ternyata demo pada beberapa kota sering ditungganggi oknum tidak bertanggungjawab. Alhamdulillah tidak terjadi di Kabupaten Semarang, kita semua prihatin demo di tengah pandemi Corona,” ujarnya.

Menurut Mundjirin, tak jarang aksi unjuk rasa juga mengakibatkan kerusakan fasilitas umum karena adanya provokasi dan kemudian terjadi anarkisme. Baca Juga:Tak Pernah Bahas Pengupahan, Buruh Desak Bupati Segera Tentukan UMK

Ia menambahkan, di tengah pandemi Covid-19 pemerintah sedang berusaha memulihkan ekonomi. Jika masyarakat dapat bergotong royong memberi masukan pengusaha merasa aman dan nyaman tentu lebih mudah.

“Apalagi sekarang juga ada penambahan kasus Corona setiap hari. Ada banyak klaster, sekarang warga terpapar Corona ada sebanyak 1.200 lebih dan meninggal 69 orang,” katanya

Bupati juga mengimbau warga termasuk ormas dan organisasi kepemudaan serta serikat pekerja tetap menjaga iklim kondusif di Kabupaten Semarang. Sehingga roda perekonomian tetap berjalan lancar dan meningkatkan kesejahteraan warga. (abi/tm)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here