
UNGARANNEWS.COM. UNGARAN TIMUR- Kasus Covid-19 di Kabupaten Semarang terus mengalami peningkatan, masyarakat diimbau semakin berhati-hati ketika keluar rumah atau berpergian.
Data situs resmi Pemkab Semarang menyebutkan hingga Jumat (25/12/2020) pukul 01.00 jumlah warga terkonfirmasi Covid-19 mencapai 5.471 orang. Diantara penderita dinyatakan positif yang meninggal sebanyak 195 orang.
Pasien masih dalam perawatan di rumah sakit 217 orang, dan sebanyak 1.621 orang menjalani isolasi. Jumlah pasien yang terkonfirmasi sembuh sebanyak 3.438 orang. Sedangkan, pasien suspek yang masih menunggu hasil laboratorium 58 orang.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Semarang, dr Ani Raharjo MPPM mengatakan jumlah kasus Covid-19 terus mengalami peningkatan. Pihaknya telah melakukan beberapa langkah antisipasi.
Diantaranya menyiapkan penambahan ruang isolasi di RSUD dan menambah rumah singgah yang di tempatkan di Kecamatan. Baca Juga: Rumah Sakit Overload Pasien Covid-19, Pemkab Semarang Arahkan Dirawat di Rumah
“Upaya kita lakukan menambah 26 tempat tidur di ruang isolasi di RSUD Ungaran. Saat ini juga direncanakan penambahan dua rumah singgah berkapasitas 88 kamar di Kecamatan Pringapus dan Getasan,” ujar Ani dalam rapat Ekuinda Persiapan Natal dan Tahun Baru 2021 di Gedung Dharma Satya Kantor Bupati Semarang di Ungaran.
Menurut Ani, penyebaran virus Corona diwaspadai saat ini terjadi pada klaster keluarga. Ketahanan imun masing-masing anggota keluarga berbeda, berbahaya jika salah satu diantaranya ada yang membawa virus dengan mudah dapat menjangkiti anggota keluarga yang lemah.
Sehari Makamkan 10 Pasien Covid-19
Lonjakan pasien Covid-19 di Kabupaten Semarang mengalami puncaknya pada bulan November 2020 lalu. Penjemputan pasien yang terdeteksi gejala Covid-19 di rumahnya setiap hari bertambah banyak. Baca Juga: 1.109 Orang Positif Covid-19, Bupati Sebut Paling Banyak Klaster Pasar
Belum lagi pasien yang meninggal, dalam sehari kadang mencapai 10 pemakaman jenazah terkonfirmasi Covid-19. Relawan Dinas Sosial bersama BPBD Kabupaten Semarang setiap hari, setiap saat siaga melakukan pemakaman Covid-19.
“Pagi hari sampai pagi berikutnya, sering tidak pulang karena terjadi pemakaman Covid-19 yang lokasinya berpencar-pencar. Kami menjalankan dengan ikhlas karena musibah,” ujar salah satu relawan, Ay (37) kepada UNGARANNEWS.COM, kemarin.
Kendala pemakaman jenazah secara Covid-19, lanjutnya, sering kali mendapatkan penolakan dari keluarganya. Tidak mengizinkan jenazah diproses secara protokol kesehatan (prokes) karena menyulitkan.
“Sering terjadi penolakan pemulasara jenazah pasien Covid-19 secara prokes, pihak medis yang menjelaskan kepada keluarga hingga bisa dilakukan pemakaman sesuai protokol kesehatan,” tuturnya. (abi/tm)