Perwakilan Aliansi Tanam Pohon Jateng dari komunitas Salatiga Peduli, Eric Gimbal (kaos hitam) saat mengambil bibit pohon bantuan dari Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Semarang. FOTO:UNGARANNEWS

UNGARANNEWS.COM. GETASAN- Memperingati Hari Bumi pada tanggal 22 April 2021, sejumlah komunitas pecinta alam dan sosial kemanusiaan bergabung untuk melaksanakan kegiatan tanam pohon di lereng gunung Telomoyo masuk Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang.

Koordinator kegiatan Haifa Em Deiyan mengungkapkan sedikitnya sebanyak 16 komunitas turut dalam kegiatan tergabung dalam Aliansi Gerakan Tanam Pohon Jawa Tengah. Lokasi penanaman bibit pohon di kawasan basecamp Watu Tumpeng Dusun Dangklik Desa Tolokan Kecamatan Getasan.

“Salah satu langkah nyata untuk memperingati Hari Bumi kita peringati setiap 22 April secara internasional, kita memberi dukungan bagi lingkungan hidup dengan menjaga kelestarian hutan dan ikut berkontribusi dalam merestorasi kawasan yang rawan bencana,” ujarnya kepada UNGARANNEWS.COM, Rabu (21/4/2021) pagi.

Menurutnya, keberadaan pohon menjadi faktor penting dalam menjaga ekosistem bumi, sebab pohon merupakan instrument penahan longsor dan sebagai penyimpan cadangan air. Secara geografis lokasi tanam kali ini berada di pegunungan yang berbukit sehingga kondisi alamnya harus terjaga.

“Keberadaan pohon di daerah ini sangatlah penting, kandungan air harus tetap terjaga agar tidak terjadi longsor. Kegiatan tanam sekaligus menjaga ekosistem yang ada di gunung Telomoyo,” jelasnya. Baca Juga: Bantuan Tong Sampah dan Bibit Buah Gugah Warga Kener Peduli Kebersihan Lingkungan

Kegiatan dilaksanakan mulai hari Rabu (21/4/2021) hari ini sampai Kamis (22/4/2021) besok dengan mengangkat tema “HIJAUKU, HIJAUMU, HIJAU KITA”. Menggelar serangkaian acara mulai bedah film, sarasehan, ibadah Ramadhan bersama diakhir dengan menanam bibit pohon.

Pengurus Komunitas Salatiga Peduli, Eric Darmawan menambahkan, dari roundown tersusun acara dimulai pukul 13.00 hari ini diawali melakukan registrasi seluruh peserta kegiatan.

Pukul 15.30 diadakan nonton bareng film dokumenter berjudul “Tenggelam Dalam Diam” karya Watchdoc dari komunitas Green Peace. Dalam kesempatan ini sekaligus digelar bedah film tersebut.

“Film tersebut mengungkapkan kondisi air permukaan laut di Tambaklorok Kota Semarang yang terus naik. Bangunan rumah warga banyak yang terendam rob hingga tidak bisa ditinggali,” ungkap Eric Gimbal –panggilan akrabnya— kepada UNGARANNEWS.COM saat mengambil bibit pohon di Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Semarang, kemarin.

Bedah film diadakan hingga menjelang buka puasa bersama dilanjutkan sholat magrib berjamaah. Setelah tarawih berjamaah dilanjutkan acara sarasehan mulai pukul 20.30 diakhiri dengan mimbar bebas. Baca Juga: Ketika Pohon Ringin Beteng Ungaran Dipangkas, Datangkan Spiritualis dari Getasan

“Esok harinya (Kamis 22/4/2021, red) penanaman dimulai pukul 06.00 sampai sekitar pukul 08.00. Kita mengadakan lebih pagi karena rekan-rekan sedang puasa. Kegiatan kita akhiri pagi hari agar tidak membenani bagi yang berpuasa,” jelasnya.

Upaya memudahkan saat penanaman, seminggu sebelumnya sudah dilakukan pembuatan lubang tanam di sekitar jalur pendakian Watu Tumpeng Telomoyo. Berbagai jenis bibit pohon yang ditanam diantaranya, kalpataru, beringin, glodok pecut, jeruk, mangga, jambu, aren, dan lain-lain.

“Kita akan tanam banyak bibit pohon jenis buah-buahan sebagai upaya mengendalikan ekosistem kera agar tidak turun ke perkampungan. Kalau kebutuhan makanan mereka tercukupi tidak akan mengganggu kebun warga,” pungkas Eric Gimbal. (abi/tm)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here