UNGARANNEWS.COM. RUMAH DINAS- Bupati Semarang H Ngesti Nugraha meminta Satgas Covid-19 Kabupaten Semarang tetap waspada meningkatkan kesadaran masyarakat mengantisipasi penyebaran virus Corona. Meski angka kasus positif Covid-19 selama tiga minggu terakhir cenderung mengalami penurunan.
Penegasan tersebut disampaikan Bupati saat acara halal bihalal secara virtual dengan para pimpinan OPD dan para Camat se Kabupaten Semarang di ruang utama Rumah Dinas Bupati Semarang Jalan Ahmad Yani Ungaran, Selasa (18/5/2021) pagi.
“Semua harus tetap waspada. Tingkatkan terus sosialisasi dan penegakan protokol kesehatan di masyarakat. Jangan sampai lengah menghadapi penyebaran Covid-19,” ujar Bupati Ngesti Nugraha.
Halal bihalal berlangsung penuh kebersamaan dan jalinan silaturahmi, dihadiri Wakil Bupati H Basari, Kapolres Semarang AKBP Ari Wibowo, Ketua DPRD Bondan Marutohening dan Anggota Forkompimda lainnya. Ikut serta mengikuti secara virtual para Kepala Desa dan Kepala Kelurahan.
Dikatakan Bupati, saat ini masih ada dua kecamatan yang masuk zona merah atau resiko tinggi. Masing-masing Kecamatan Suruh dan Kecamatan Pabelan.
“Kita menghargai kerja keras satgas Covid-19 di semua tingkatan guna menekan penyebaran virus Covid-19. Tetap waspada dan terus menegakkan protokol kesehatan terutama di Kecamatan Suruh dan Pabelan yang masuk zona merah,” tandasnya.
Bupati juga meminta Satgas terus melakukan langkah strategis agar warga semakin sadar pentingnya upaya pencegahan penularan. Termasuk diantaranya mau menjalani vaksinasi Covid-19.
Kepala Dinas Kesehatan dr Ani Raharjo saat paparan memperlihatkan pada minggu ke-19 atau minggu kedua Mei 2021 tercatat 119 kasus positif. Angka itu menurun dibandingkan dua minggu sebelumnya yakni 180 dan 197 kasus positif.
“Kita berharap penuruan ini akan konsisten,” ujarnya.
Meski demikian, lanjut Ani, Dinkes mewaspadai potensi lonjakan kasus hingga dua minggu kedepan. Hal itu sebagai dampak mobilisasi warga pada libur lebaran yang diprediksi akan terlihat pada rentang waktu itu.
Terkait kondisi zona merah di Suruh dan Pabelan, Ani mengakui sebagian penyebabnya karena interaksi warga di perbatasan kabupaten/kota yang memiliki angka kasus positif tinggi.
“Namun tetap kita konsisten mensosialisasikan protokol kesehatan yang didukung TNI dan Polri,” katanya lagi. (abi/tm)