Pemandangan Rawa Pening dengan latar gunung Merbabu dan Telemoyo Merapi. Kawasan sekitarnya diduga sebagai pusat episenter gempa. FOTO:IST/YOUTUBE/UNGARANNEWS

UNGARANNEWS.COM. UNGARAN TIMUR- Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat terjadi rentetan gempa bumi di Salatiga, Banyubiru, Bawen, dan Ambarawa sejak Sabtu (23/10/2021) hari ini pukul 00.32 WIB dipicu oleh sesar aktif.

Koordinator Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono melalui akun instagram pribadinya, Sabtu (23/10/2021) kemarin menyebutkan, sumber gempa sesar aktif yang menjadi pemicu gempa di kawasan tersebut diduga kuat dari sesar gunung Merapi, Merbabu, Telomoyo dan danau Rawa Pening.

Rentetan gempa yang terjadi hari ini episenter terletak pada koordinat 7,296 LS dan 110,38568 BT tepatnya di darat pada jarak 13 km arah Barat laut Kota Salatiga dengan kedalaman hiposenter 6 km.

Hasil analisis BMKG menunjukkan bahwa gempa memiliki magnitude 3,0 diikuti beberapa kali rentetan gempa susulan (aftershocks), dengan magnitudo 2,5 hingga 3.0.

Berdasarkan peta tingkat guncangan (shake map) BMKG, tampak bahwa dampak gempa berupa guncangan dirasakan di Ambarawa, Salatiga, Banyubiru, dan Bawen dalam skala intensitas II MMI di mana guncangan dirasakan oleh orang banyak, dan benda-benda ringan yang digantung bergoyang.

“Seluruh rangkaian rentetan gempa baik gempa utama (mainshock) dan gempa susulannya (aftershocks) berpusat di komplek Gunung Telomoyo,” ungkapnya.

Gunung Telomoyo adalah gunung yang terletak di wilayah Kabupaten Semarang dan Kabupaten Magelang. Gunung dengan ketinggian 1.894 mdpl merupakan gunung api yang berbentuk strato tetapi belum pernah tercatat meletus.

Dalam catatan sejarah gempa kuat dan merusak, wilayah Salatiga, Banyubiru, dan Ambarawa pernah terjadi beberapa kali gempa signifikan, yaitu:
1. Gempa Semarang, Salatiga, dan Ambarawa pada 24 September 1849.
2. Gempa Banyubiru, Ambarawa, dan Ungaran pada 17 Juli 1865 di mana gempa ini menyebabkan rumah tembok retak.
3. Gempa Semarang, Ungaran, dan Ambarawa terjadi pada 22 Oktober 1865. Pada keesokan harinya pada 23 Oktober 1865 guncangan gempa kembali terjadi diikuti gemuruh.
4. Gempa Ungaran dan Ambarawa pada 22 April 1866, di mana gempa ini menyebabkan kerusakan bangunan rumah tembok.
5. Gempa Salatiga, Ambarawa dan Ungaran terjadi pada 10 Oktober 1872 dimana guncangan gempa ini menyebabkan kerusakan bangunan rumah tembok.
6. Gempa merusak terakhir adalah peristiwa Gempa Sumogawe, Getasan magnitudo M 2,7 pada 17 Februari 2014 dimana gempa ini merusak beberapa rumah diikuti suara dentuman keras.

Aktivitas gunung Merapi terlihat bergolak saat terjadi gempa di Salatiga dan sekitarnya, Sabtu (23/10/2021) pagi. FOTO-SUMBER: DOK BMKG

Mengingat wilayah Salatiga, Banyubiru, Bawen, dan Ambarawa berdekatan dengan sumber gempa sesar aktif, yaitu sesar Merapi, Merbabu, Telomoyo, dan sesar Rawa Pening, maka menurut Daryono perlu untuk dilakukan edukasi mitigasi gempa bumi.

“Pentingnya sekali mengedukasi seperti membangun bangunan tahan gempa atau ramah gempa, memahami cara selamat saat terjadi gempa, karena gempa kuat dapat terjadi kapan saja dari sumber gempa sesar aktif terdekat tersebut,” ungkapnya.

Menghadapi bencana gempa masyarakat diimbau melakukan langkah antisipasi untuk menjaga keselamatan dengan cara melindungi badan dan kepala dari reruntuhan bangunan dengan bersembunyi di bawah meja dan lain-lain.

Cari tempat yang paling aman dari reruntuhan dan goncangan lari ke luar apabila masih dapat dilakukan.

Jika berada di luar rumah hindari dari bangunan yang ada di sekitarnya seperti gedung, tiang listrik, pohon, dan lain-lain. Perhatikan tempat Anda berpijak, hindari apabila terjadi rekahan tanah.

Jika sedang berada didalam kendaraan keluarlah turun dan menjauh dari mobil hindari jika terjadi pergeseran atau kebakaran. Selanjutnya lakukan tindakan saat berada di luar ruangan.

Jika berada di pesisir pantai jauhilah pantai untuk menghindari adanya bahaya tsunami dan hindari daerah tanah yang labil yang memungkinkan terjadi longsoran saat berada di area pegunungan. (pr/abi/tm)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here