
UNGARANNEWS.COM, UNGARAN TIMUR- Hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Semarang sekitar 5 jam sejak Rabu (4/1/2023) sore hingga malam, menyebabkan banjir dan longsor di sejumlah wilayah, sedikitnya tercatat sebanyak 19 lokasi dilanda bencana tersebut.
Kalakhar BPBD Kabupaten Semarang, Juwair Suntara mengatakan luapan air dan genangan terjadi di beberapa wilayah Ungaran dan Sumowono, juga terjadi tanah longsor di 9 titik meliputi Kecamatan Bandungan, Sumowono, Ambarawa, dan Bergas.
Ia mengimbau warga yang berada di daerah rawan bencana untuk tetap waspada dan mempersiapkan langkah-langkah antisipasi. Terutama saat terjadi hujan deras agar lebih dulu mencari tempat yang aman.
“Setidaknya ada 19 titik bencana yang kami pantau. Kami mengimbau masyarakat lebih berhati-hati menghadapi cuaca ekstrem seperti saat ini,” ujarnya kepada wartawan, Kamis (5/1/2023) pagi.
Berdasarkan catatan kejadian bencana di Kabupaten Semarang yang dihimpun BPBD Kabupaten Semarang, diantaranya berikut ini:
Kejadian longsor pada Rabu (4/1/2023).
– Longsor di Pluwang, Pasekan, Kecamatan Ambarawa.
– Longsor di Kalilingsi, Desa Losari, Kecamatan Sumowono.
– Longsor di Lapangan Desa Banyukuning, Kecamatan Bandungan.
– Longsor di sekitar rumah warga di Desa Banyukuning, Bandungan.
– Longsor di Gondang, Nyatnyono, Kecamatan Ungaran Barat.
– Longsor di Desa Gondoriyo, Kecamatan Bergas.
– Longsor di Dusun Kadipiro, Desa Pasekan, Ambarawa, dan lainnya.
Kejadian banjir pada Rabu (4/1/2023).
– Luapan Sungai Kaligarang, Ungaran Barat.
– Luapan air sungai di Perum Cemara, Ungaran Timur.
– Genangan air di Perum Sidosari Amaya, Sidomulyo, Ungaran Timur.
– Jebolnya Jembatan Bugisan, Kecamatan Ambarawa.
– Luapan sungai akses masuk kantor DLH Kabupaten Semarang.
– Luapan sungai Jalan Zico, Ungaran Barat.
– Luapan sungai di Desa Gogik, Ungaran Barat.
– Luapan Sungai Karangwetan, Kecamatan Sumowono.
– Luapan sungai di Susukan, Ungaran Timur.
– Lupanan air sungai Sraten, Kecamatan Tuntang, dan lainnya.
“Tidak ada korban dan tidak ada yang mengungsi. Adanya kejadian langsung dilakukan penanganan oleh lintas instansi, TNI dan Polri, bersama relawan dan warga,” jelasnya.
Sementara itu, pembersihan jalan yang terkena material lumpur di sejumlah lokasi masih dilakukan secara gotong royong, hingga Rabu (5/1/2023) pagi.
Disebutkan, kejadian banjir di depan MTS NU Ungaran Barat akibat sungai Kaligarang meluap, menyebabkan jalan tidak bisa dilewati kendaraan karena luapan air menggenangi jalan hingga ketinggian 1 meter lebih.
“Kalau kondisi saat ini (Kamis pagi, red) sudah normal, sudah bisa dilewati. Begitu hujan reda luapan air surut dengan cepat,” jelasnya.
Sementara itu, saat terjadi banjir bandang di Jalan Kaligarang Ungaran Barat. Air sungai Kaligarang meluap membanjiri permukiman, dan jalan umum serta sekolahan MTS NU Ungaran.
Aliran air yang mengalir cukup deras sempat memutus akses jalan dan arus lalu lintas. Akses warga sempat dialihkan. Dari penuturan warga setempat banjir kali ini merupakan yang paling parah.

Bupati Semarang H Ngesti Nugraha turun langsung meninjau ke lokasi banjir Kaligarang, Rabu (4/1/2023) sore. Di lokasi banjir Bupati mengimbau kepada warga sekitar sungai agar selalu waspada. Saat ini curah hujan sangat tinggi dan kemungkinan akan masih terjadi hingga beberapa hari ke depan.
“Jadi yang tinggal di bantaran sungai harus terus waspada. Jika terjadi hujan deras kami mohon untuk selalu siap mengantisipasi. Jika ada kejadian bencana mohon warga segera melaporkan ke BPBD atau relawan yang stand by di lokasi rawan bencana agar segera dibantu,” pesan Bupati.
Ditambahkan Bupati, Pemkab Semarang segera mengkomunikasikan terkait pengerukan sungai Kaligarang yang sudah waktunya dilaksanakan sehingga luapan air tidak terdampak warga di sekitarnya.
.
“Nanti segera kami komunikasikan, karena Sungai Kaligarang ini bukan merupakan kewenangan kita (Pemkab Semarang, red),” tandasnya. (abi/tm)