
UNGARANNEWS.COM. BREBES- Sejumlah petani di sentra penghasil agribisnis wilayah Kecamatan Paguyangan, Kabupaten Brebes diliputi kekhawatiran. Hal ini menyusul kondisi cuaca yang terjadi di wilayah tersebut, di mana beberapa kali sempat turun drastis.
Irwan Susanto, Kades Pandansari mengatakan, suhu udara di wilayah tersebut sempat beberapa kali dalam kondisi cukup ekstrim. Di mana suhu di sana berada dibawah 5 derajat celcius, pada beberapa malam.
“Terutama sejak Minggu pertama bulan Agustus ini, dimana kondisi cuaca dingin tidak seperti biasanya. Dapat dikata cukup ekstrem,” ungkapnya, Sabtu (10/8/2019).
Bahkan lanjut dia, beberapa warga sempat mengabadikan moment di mana bunga es muncul menyelimuti tanaman, seperti halnya yang terjadi di wilayah Dieng.
“Terjadi di Dukuh Taman, hanya saja tida tebal seperti di Dieng. Selain itu segera mencair dan hilang, seiring terbitnya matahari,” kata Kades.
Kondisi cuaca dingin di wilayah kaki gunung Slamet tersebut, tak urung membuat kekhawatiran bagi para petani. Dimana pada kondisi cuaca seperti itu, petani mewaspadai serangan embun upas.
“Sejauh ini belum ada laporan terkait adanya serangan embun upas, hanya dengan kondisi cuaca seperti ini maka petani semakin waspada,” jelasnya.
Solehan, petani setempat membenarkan kekhawatiran terhadap serangan Embun Upas ini. Menurut dia, serangan embun upas ini ditandai dengan tanaman yang terlihat layu. Kondisi ini bisa terjadi hanya dalam waktu satu malam.
“Saat sore hari kita periksa tanaman masih baik-baik saja, tapi pagi harinya tanaman sudah mulai terlihat layu seperti disiram air panas,” kata Ahmad, pemilik tanaman bawang daun ini.
Serangan embun upas sendiri menurut dia, sempat terjadi sebelumnya di wilayah tersebut. Dimana biasanya embun ganas ini menyerang tanaman kentang, bawang daun maupun kubis yang tengah dipelihara para petani.
“Tidak mengenal usia tanaman. Pernah terjadi serangan saat para petani bersiap untuk memanen tanaman, hanya dalam waktu satu malam, petani bisa rugi hingga jutaan rupiah,” jelasnya.
Meski belum sampai berdampak pada ancaman gagal panen, namun akibat serangan ini para petani di sana bersiap untuk mengeluarkan biaya ekstra hingga melakukan panen dini. (rateg/tm)