UNGARANNEWS.COM. TEGAL- Kabupaten Tegal merupakan salah satu wilayah yang rawan terdampak letusan abu vulkanik Gunung Slamet. Hal itu menjadi dominan jika arah angin menuju ke barat daya, barat dan barat laut.
“Kalau terbesar, kami tidak bisa memastikan. Tapi kalau melihat arah angin, berarti abu vulkanik bisa menuju ke Kabupaten Tegal dan Brebes,” kata Pengamat Gunung Slamet Pos Gambuhan Pemalang Mohammad Rusdi, saat menjadi narasumber dalam Rapat Koordinasi Kesiapsiagaan Antisipasi Aktivitas Gunung Slamet, di Ruang Rapat Gedung C Setda Kabupaten Tegal.
Rusdi mengungkapkan, saat ini aktivitas Gunung Slamet kerap mengeluarkan gempa hembusan dan gempa tremor. Namun, skalanya masih kecil. Walau demikian, kenaikan aktifitas gunung tersebut kemungkinan bisa terjadi.
“Tapi saya tidak bisa memastikan. Itu kehendak Allah. Yang jelas, saat ini memang sedang ada peningkatan status. Dari normal atau level I menjadi waspada atau level II,” terangnya.
Rusdi meminta masyarakat untuk tetap tenang. Dia memastikan, status gunung tertinggi di Jawa Tengah itu belum membahayakan. Masyarakat diharapkan tidak percaya dengan isu yang belum tentu benar. Belakangan ini, banyak tersebar foto Gunung Slamet yang sedang erupsi.
“Itu foto tahun 2014. Bukan sekarang. Masyarakat jangan percaya dengan isu hoax,” tegasnya.
Sekda Kabupaten Tegal Widodo Joko Mulyono mengatakan, wilayah Kabupaten Tegal yang rawan dengan letusan Gunung Slamet yakni Dukuh Sawangan, Kalipedes, Sigedong, Dukuh Ratna, Dukuh Randem, Dukuh Seketi, Bojong, Rembul, Kedawung, Dukuhtengah, Surniasih, dan Tuwel. Data itu diperolehnya dari Kodim 0712/ Tegal.
“Walaupun statusnya baru waspada, tapi kami rutin memberikan sosialisasi kepada warga di sekitar lereng Gunung Slamet,” ujarnya.
Selain memberikan sosialisasi, Sekda juga menghimbau kepada para pendaki supaya tidak beraktivitas di Gunung Slamet. Jarak yang dilarang oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) sejauh 2 kilometer dari puncak gunung.
“Jalur pendakian sudah kami tutup. Untuk sementara, dilarang naik dulu,” pungkasnya. (rateg/tm)