
UNGARANNEWS.COM. BANDUNGAN– Kemacetan kawasan wisata Bandungan di Kabupaten Semarang yang bertambah parah, perlu segera mendapatkan penanganan serta solusi.
Jika kondisi kemacetan terus berlarut-larut maka lambat laun Bandungan bakal ditinggalkan wisatawan. Saat ini saja, sejumlah biro perjalanan wisata sudah menghindari untuk menjual wisata di kawasan Bandungan dengan alasan waktu habis karena kemacetan lalu lintas.
“Kemacetan Bandungan semakin parah mas. Dari pasar Bandungan menuju ke Gedongsongo saja butuh waktu 2 jam. Kalau pulang pergi bisa 4 jam, waktunya habis di Bandungan. Itu yang membuat kami kerap mengalihkan tujuan wisata ke kawasan lainnya. Kecuali memang wisatawanya meminta harus ke Bandungan, maka kami jelaskan kondisinya kemacetanya,” ujar M. Ali pemilik salah satu biro wisata, Rabu (23/10/2019).
Keluhan yang sama disampaikan Samani (40), Ketua Koperasi Transportasi Andara Vista. Ia meminta pemerintah sudah saatnya melakukan penataan di kawasan wisata Bandungan. Mulai dari pelebaran jalan, pembuatan jalan alternatif dan penataan transportasi wisata di kawasan Bandungan. Dia berharap penataan transportasi wisata di Bandungan menjadikan wisatawan merasakan lebih nyaman dan aman.
“Solusi terbaik dengan dibangunnya area parkir bus wisata sebelum masuk ke Bandungan. Jadi tidak ada kenadaraan besar masuk ke kawasan Bandungan, karena menjadi salah satu penyebab kemacetan. Bahkan, berisiko menyebabkan kecelakaan karena jalan sempit, berkelok dan menanjak serta menurun,” ujar Samani yang akrab disapa Ambon ini.
Menurut Ambon, rest area untuk parkir bus wisata sangat penting seperti rest area di ruas Gamasan Bandungan yang dikelola PT Lintas Ratna Gemilang ia menilai sangat tepat dan representatif. Sebab mampu menampung 16 bus dan memiliki 20 toilet dan musola serta pusat kuliner dan oleh-oleh Bandungan.
Selain itu bisa parkir di rest area pool Citra Dewi yang ada di Jetis. Keberadaan rest area ini selain dapat mengurangi kemacetan juga dapat menghidupi sejumlah angkutan wisata dari berbagai paguyuban. Sedangkan rencana adanya pelebaran dan pembangunan jalan alternatif hingga saat ini belum jelas kapan dilaksanakan. Diharapkan rest area bisa menjadi salah satu solusi mengatasi kemacetan.
“Jika semua bus wisata masuk rest area yang dikelola pemerintah dan swasta, maka angkutan yang jumlahnya ratusan bisa hidup kembali. Mereka dapat orderan mengangkut wisatawan dari rest area menuju ke tujuan wisata. Bahkan warung dan kios oleh-oleh milik warga di rest area ikut merasakan dagangannya semakin laku,” imbuhnya.
Pernyataan yang sama disampaikan Rochimin alias Mimin Ketua Paguyuban Angkutan SKGR, jika ada aturan bus wisata harus parkir di sejumlah kantong parkir yang berada sebelum masuk kawasan Bandungan menjadi harapan baru bagi awak angkutan yang selama ini sepi penumpang.
“Jika benar nantinya ada aturan seperti itu, tentu kami selaku awak angkutan wisata sangat senang sebab jadi banyak orderan,” ungkapnya.
Menurut Mimin, sebenarnya banyak kru bus yang senang karena bisa istirahat di rest area tanpa harus kena macet hingga berjam-jam. “Dari pada kena macet mending istirahat di rest area,” tandasnya.
Semantara itu, Manajer Rest Area Bandungan, Guntoro mengatakan, keberadaan rest area Bandungan menjadi salah satu solusi untuk mengurai kemacetan. Sebab bus besar parkir di rest area digantikan shuutle bus yang masuk ke jalur alternatif menuju ke kawasan wisata.
“Kami sediakan kabin istirahat kru bus lengkap dengan makan dan minum gratis. Wisatawan juga bisa belanja kuliner dan oleh-oleh khas Bandungan. Wisatawan bisa memanfaatkan 20 toilet, musola dan food court, ada juga live music,” imbuhnya.
Bahkan menurut Guntoro, rest area Bandungan menawarkan kemudahan, kenyamanan dan murahnya berwisata. Memiliki parkir luas menampung 16 bus besar, dilengkapi fasilitas sekaligus dapat membeli tiket wisata yang ada di seluruh Kabupaten Semarang.
“Kami melayani tiket sejumlah tempat wisata yang sudah bekerjasama dengan pihak pengelola wisata, ada diskon hingga 15 persen. Selain itu kami juga siapkan shuttle bus untuk mengantar ke tujuan wisata. Kalau mau pesan tinggal telepon atau WhatsApp (WA) saja di nomor ini 081807331798,” pungkasnya. (ril/abi/tm)