Warga yang mengalami keracunan massal dirawat di Posko Medis Balai Desa Karangsari, Kecamatan Pulosari, Kabupaten Semarang. FOTO:DETIK/UNGARANNEWS

UNGARANNEWS.COM. PEMALANG- Jumlah korban keracunan massal usai menyantap hidangan pesta hajatan di Desa Karangsari, Kecamatan Pulosari, Kabupaten Pemalang terus bertambah. Semula dilaporkan sebanyak 132 orang keracunan, saat ini telah bertambah menjadi 195 orang.

Pemkab Pemalang telah menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) atas kejadian ini, Jumat (6/12/2019). Para korban merasakan keluhan pusing, mual dan muntah-muntah usai menyantap hidangan hajatan, Rabu (4/12) lalu.

“Iya sekarang tercatat total ada 195 warga baik yang rawat jalan maupun rawat inap,” ujar Camat Pulosari, Ahmadi, Jumat (6/12/2019).

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pemalang, Solahudin menambahkan bahwa sampel makanan yang disantap warga Desa Kalisari, Kecamata Pulosari, Pemalang telah dibawa ke laboratorium di Semarang.

Solahudiin menyinggung terkait para para korban keracunan, ia menyebut keseluruhan sudah tertangani dengan maksimal.

“Sudah tertangani termasuk soal pembiayaan rawat inap,” jelasnya.

Semakin banyak warga yang menjadi korban keracunan, pihak pemerintah desa akhirnya menjadikan balai desa menjadi posko kesehatan. Selain itu mengoperasikan mobil desa untuk menjemput warga yang mengalami gejala keracunan.

Dilansir dari detik.com berdasarkan pantauan di Balai Desa Karangsari pada Jumat (6/12) sore, ruangan perangkat desa tersebut diisi oleh petugas medis dari Puskesmas Pulosari, lengkap dengan obat-obatan dan infus.

Disediakan pula sebuah ruangan yang berfungsi untuk memberikan pertolongan pertama medis bagi warga. Dua mobil ambulans juga disiagakan untuk mengantar warga yang dirujuk ke rumah sakit atau puskesmas rawat inap.

“Semuanya darurat, yang terpenting warga mendapatkan penanganan pertolongan pertama dengan cepat, itu menjadi prioritasnya dulu,” imbuh Dasuki.

Para perangkat desa juga tidak tinggal diam. Dengan mobil operasional desa, mereka melakukan patroli ke rumah-rumah warga untuk membantu mengantar ke posko kesehatan di Balai Desa Karangsari.

“Ya kami lakukan patroli ke rumah-rumah, agar dengan cepat menolong warga kami dengan kendaraan desa,” ujarnya.

Posko kesehatan di Balai Desa Karangsari ini memang bukan menjadi lokasi rawat inap bagi warga korban keracunan. Posko ini hanya untuk memberikan pertolongan pertama.

“Kami melakukan penanganan pertama dan kami observasi. Bila kondisi membaik pasien diantar pulang, bila hasil observasi memburuk akan dirujuk ke rumah sakit terdekat,” kata petugas Puskesmas Pulosari, Listiana Sari. (dtc/tm)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here