FOTO:ILUSTRASI/IST

UNGARANNEWS.COM. BREBES- Masyarakat adat Jalawastu mengalami ekses pascapelaksanaan Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) Cisereuh, Kecamatan Ketanggungan, Kabupaten Brebes. Pasca Pilkades yang digelar Minggu (15/12) lalu, suasana di Kampung Adat Jalawastu sempat memanas karena terlibat dukung mendukung salah satu calon kepala desa.

Pohon durian ditebang. Gedung Pedidikan Anak Usia Dini (PAUD) dirusak. Suasana  kampungpun sempat memanas. Suasana tersebut dipicu karena ketidakpuasan hasil Pilkades yang membuat masyarakat adat di kampung itu pecah kongsi karena dukungan yang berbeda. Pengrusakan gedung PAUD itu juga dilakukan oleh oknum salah satu pendukung calon kepala desa. Gedung PAUD mengalami kerusakan di bagian kaca.

Sementara sejumlah pohon durian di hutan adat Jalawastu juga ditebangi. Kurang lebih ada 80 pohon di kampung adat itu yang menjadi sasaran kemarahan warga. Suasana yang memanas ini sempat membuat semua perwakilan pendukung calon kepala desa dan Pemkab Brebes serta pihak kepolisian melakukan pertemuan beberapa kali. ”Benar memang sempat memanas karena dukung-mendukung calon kepala desa,” kata Ketua Adat Jalawastu Dastam, Rabu (18/12)

Kejadian tersebut mengundang keprihatinan Warga Kehormatan Jalawastu  Wijanarto. Dia mengungkapkan, proses demokrasi di desa tidak melarang masyarakat untuk terlibat dukung mendukung. Namun, menurut dia, bagi masyarakat adat mesti lebih mengutamakan kedamaian.

“Yang terjadi di Jalawastu tidak demikian. Suasana pasca Pilkades sempat memanas bahkan terjadi pengrusakan di berbagai sisi. Selain itu, Ketua Adat Jalawastu saat ini keluar dari kampung adat demi keselamatan semua masyarakat adat,” kata Wijanarto.

Atas kejadian itu, pihaknya merasa prihatin, karena pelaksanaan upacara Ngasa masyarakat adat tidak lama lagi akan digelar. Terlebih, Jalawastu sudah menjadi ikon Kabupaten Brebes. Dimana ritus Ngasa sudah menjadi warisan budaya tak benda oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

”Saya berharap semua pihak yang berkaitan dengan Pilkades ini bisa menyelesaikan masalah. Namun kami mengapresiasi Pemkab Brebes yang segera melakukan rekonsiliasi dan menjaga kondusivitas di Jalawastu,” tambahnya.

Namun, pihaknya juga menyesalkan hutan adat sempat menjadi sasaran kemarahan warga. Peristiwa ini dianggap menggangu, dimana masyarakat adat Jalawastu yang dikenal menjaga keharmonisan harus terjadi hal yang sangat tidak diinginkan. “Kami berharap ini segera diselesaikan,” pungkasnya.

Berkaitan dengan pelaksanaan Pilkades di Desa Cisereuh, Kecamatan Ketanggungan ini, Plt Kabag Pemdes Setda Brebes La Ode Vindar Aris Nugroho hingga kini belum bisa di konfirmasi. Namun perlu diketahui, Pilkades di Desa Cisereuh diikuti oleh tiga calon kepala desa. Dari hasil penghitungan suara hasil Pilkades di Desa itu dinyatakan, Dodo/ Kliwon mendapat 825 suara, Daslam mendapat 822 suara, dan Darsono mendapat 929 suara. (rateg/tm)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here