
UNGARANNEWS.COM. UNGARAN TIMUR– Peristiwa langka terjadi di Vihara Avalokitesvara Sri Kukusredjo Gunung Kalong, Ungaran Timur, Kabupaten Semarang. Menjelang Tahun Baru Imlek 2571 Kongzili, pohon kelapa gading berusia puluhan tahun yang tumbuh di samping ruang altar vihara berbuah.
Tampak pohon kelapa setinggi sekitar tiga meter itu keluar sebutir buah yang masih berukuran kecil. Peristiwa ini dinilai tidak biasa, karena selama puluhan tahun tumbuh baru dua kali ini berbuah. Pertama kali berbuah menjelang perayaan Imlek tahun kemarin, dan menjelang Imlek tahun ini kembali berbuah.
Jumlah buah yang keluar pun tidak banyak, hanya sebutir dan berukuran kecil. Sama seperti tahun lalu, meski ada beberapa manggar sudah mengering, namun yang jadi buah hanya satu butir.
“Tahun kemarin (pohon kelapa, red) berbuah, dan tahun ini kembali berbuah. Kejadiannya sama menjelang perayaan Imlek. Tentu ini sangat langka karena usia kelapa sudah sangat tua, baru dua kali ini berbuah,” ujar suhu Vihara Gunung Kalong, The Tjoe Thwan di sela-sela melaksanakan kegiatan menjelang perayaan Imlek.
Disebutkan, Suhu Thwan –panggilan akrabnya— usia pohon kelapa diperkirakan sekitar 53 tahun. Pohon tersebut ditanam oleh pendiri vihara Gunung Kalong, Suhu Tan Siok Hie pada tahun 1967. Penanaman menandai awal berdirinya vihara yang terletak di puncak bukit ini.
Anehnya, meski berada di puncak yang berbatu namun dapat tumbuh dan hidup sampai sekarang meski batangnya tidak bisa besar.
“Usianya sudah sangat tua. Selama itu tidak pernah berbuah, baru Imlek tahun kemarin dan sekarang berbuah. Beberapa kali keluar manggar tapi tidak pernah jadi buah,” jelasnya.
Menurut Suhu Thwan, keluarnya buah yang masih kecil diharapkan dapat terus berkembang hingga menjadi buah kelapa tua. Seperti pada Imlek 2570 kemarin, rencana jika buah sudah tua juga akan ditanam untuk dibudidayakan.
“Berbuahnya kelapa ini semoga pertanda berkah. Kejadian ini sangat langka, kita akan kembangkan hingga menjadi banyak. Baru setelah banyak buahnya, bisa dikonsumsi untuk mendapatkan manfaatnya,” tambahnya.
Simpatisan Vihara Gunung Kalong, Koh Andi menambahkan pengurus akan merawat pohon kelapa tersebut agar tetap tumbuh subur dan berbuah. Sisa serabut dan manggar yang mengering di pangkal atas akan dibersihkan agar tidak jadi sarang semut.
“Ini pohon kelapa langka, bukan sembarangan. Semoga nantinya bisa berkembang dan berbuah banyak. Manfaatnya buahnya sangat banyak, terutama untuk kesehatan,” tambahnya. (abi/tm)