UNGARANNEWS.COM. JAKARTA- Pesawat Batik Air yang membawa 245 orang WNI yang dievakuasi karena merebaknya virus corona bertolak dari Wuhan, Hubei, China ke Indonesia. Rencananya, pesawat akan mendarat di Bandara Hang Nadim Batam sebelum perjalanan WNI berlanjut ke Natuna, Kepulauan Riau (Kepri).
Dari jadwal susunan acara Kemenkes terkait pemulangan WNI, pesawat yang membawa WNI itu bertolak dari Bandara Internasional Tianhe, Wuhan sekitar pukul 05.00 waktu setempat.
“Infonya sudah (bertolak ke Indonesia). Monitoring dilakukan oleh Kemenlu. Setelah sampai Batam baru kita yang monitor,” ujar Sekretaris Sesditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes, dr Achmad Yurianto saat dihubungi, Minggu (2/2/2020) pagi.
Pihak Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) juga membenarkan informasi tersebut. Kemenlu menyebut pesawat evakuasi WNI dari Wuhan sudah bertolak ke Indonesia.
“Kalau dari rentang waktu untuk proses pemulangan yang disepakati dengan otoritas Tiongkok, pesawat tampaknya sudah meninggalkan Wuhan,” kata Plt Jubir Kemenlu Faizasyah saat dikonfirmasi.
“Otoritas bandara memberikan slot waktu take off dan landing yang tertentu untuk setiap pesawat,” imbuhnya.
Dubes Indonesia untuk China Djauhari Oratmangun sebelumnya menjelaskan para WNI tersebut mengikut pemeriksaan imigrasi sebelum terbang ke Indonesia.
Pesawat sebelumnya lepas landas dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta sekitar pukul 13.00 WIB, Sabtu (1/2/2020). Pesawat tersebut mendarat di Bandara Internasional Tianhe, Wuhan, pukul 19.00 waktu setempat.
Pemerintah menyiapkan wilayah Natuna, Kepulauan Riau sebagai tempat observasi para tim evakuasi dan WNI dari Wuhan, China. Natuna dinilai aman sebagai area observasi.
Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi SAAT melepas puluhan relawan untuk berangkat ke Wuhan China, Sabtu (1/2/2020). Selain Wuhan, sebagian relawan ini akan pergi ke Hubei.
Para relawan tersebut dilepas di ruang VIP Terminal 1A, Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang. Mereka nanti akan menumpangi maskapai Batik Air Airbus A330-300. Para relawan ini bertugas untuk melakukan penjemputan kepada ratusan WNI yang saat ini akan kembali ke tanah air.
Tidak hanya itu, pelepasan tersebut juga ditandai dengan pemberian pakaian khusus anti virus. Kemudian, sejumlah peralatan untuk melindungi dan membantu para relawan di Wuhan.
Retno Marsudi mengatakan, relawan yang disiapkan untuk menjemput para WNI sebanyak 42 orang. Ia menyebut tim itu gabungan dari Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Kementerian Kesehatan, TNI, dan unsur lainnya.
Saat melepas, Retno didampingi Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Menteri Kesehatan Trerawan Agus Putranto. “Nantinya mereka akan menjemput sekitar 245 WNI ditambah 5 tim dari kita yang sudah di lapangan sejak kemarin. Sesampainya di sana, semua tim akan menjalani seluruh protokol kedisiplinan dan kesehatan,” katanya.
Dia juga memastikan, seluruh WNI beserta tim yang akan dijemput dalam keadaan sehat setelah melakukan segala proses kesehatan yang ada. “Semua sehat dan mereka bahagia akan kembali ke tanah air,” ujarnya.
Keberangkatan para relawan untuk menjemput WNI yang terjebak di Wuhan sebelumnya sudah disampaikan Presiden Jokowi. Eksekusi lebih dari 200 WNI mendesak segera dilakukan, mengingat wabah virus corona yang makin merebak.
Selain itu, negara lain seperti Jepang, Malaysia, dan Australia sudah melakukan evakuasi warganya yang terjebak di Wuhan dan daerah lain di China.
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menjelaskan, sebelum menetapkan lokasi itu, sudah dilakukan proses observasi kelayakan. Mulai kelengkapan fasilitas, sarana medis, sampai akses transportasi. Selain itu, area Natuna merupakan wilayah militer yang jauh dari wilayah penduduk.
“Sarana dan prasarana untuk dukung protokol kesehatan, mumpuni di sana, yang mana memiliki tempat isolasi yang jauh dari penduduk. Ditambah, Natuna merupakan pangkalan militer dengan fasiltas rumah sakit yang dikelola tiga angkatan TNI,” ujarnya.
Di Natuna pun juga terdapat runway pesawat yang membawa para WNI dari Wuhan dan langsung bisa mendarat di wilayah tersebut. Maka itu, ketika para WNI turun dari pesawat bisa langsung ke tempat isolasi. “Semua fasilitas, sarana, dan prasarana lengkap. Di sana juga mampu menampung 300 orang,” ungkapnya. (dtc/kum/tm)