
UNGARANNEWS.COM. KALIWUNGU- Acara pemberangkatan kirab budaya Merti Bumi Serasi (MBS) dalam rangka Peringatan HUT ke-499 Kabupaten Semarang tahun 2020 dilaksanakan di eks Kantor Bupati Semarang masa Kemerdekaan RI, tepatnya di Dusun Karangkepoh Desa Pager Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Semarang, Jumat (13/03/2020) pagi.
Kegiatan yang diikuti ratusan peserta Kirab ini dihadiri oleh Camat Kaliwungu Moh. Masyhadi, S.IP, seluruh Camat se Kabupaten Semarang atau yang mewakili, Kapolsek Kaliwungu Iptu Kadek Pande A.W, SIK, MH, Danposramil 07/Susukan, Peltu Agus Sutejo Danposramil 07/Susukan, seluruh Kepala UPTD/Dinas/Instansi se Kecamatan Kaliwungu, seluruh Kasi dan anggota staf Kecamatan Kaliwungu, seluruh kepala Desa se KecamatanKaliwungu beserta perangkat, seluruh ketua tim penggerak PKK, perwakilan tokog masyarakat dan tokoh agama se kecamatan Kaliwungu dan tamu undangan lain.
Sebelum pelaksanaan kirab terlebih dahulu digelar pembacaan doa untuk memohon kepada Tuhan Yang Maha Esa agar pelaksanaan acara Merti Bumi Serasi ini diberikan kelancaran, serta sesehatan dan dilimpahkan berkah bagi warga di Kecamatan Kaliwungu khususnya, dan seluruh warga kabupaten Semarang pada umumnya.
Pantauan UNGARANNEWS.COM rute kirab MBS diawali dari Dusun Karangkepoh menuju Kecamatan Susukan. Iring-iringan secara estafet itu melewati kecamatan Tengaran lewat Desa Regunung menuju Getasan diteruskan ke Banyubiru, Jambu, dan malam hari ini rombongan kirab beserta gunungan dan arak-arakan menginap di Sumowono.
Baru pada hari kedua, Sabtu (14/03/2020) besok pagi, kirab MBS akan melanjutkan menuju Banyukuning Kecamatan Bandungan via Pasekan. Setelah itu melewati wilayah Ambarawa menuju Kecamatan Bawen, lalu ke Bergas dan Ungaran Barat.
Diperkirakan pada Sabtu siang arak-arakan MBS sudah masuk pendapa Rumah Dinas Bupati Semarang karena ada prosesi jamasan pusaka pada sore harinya.
Menariknya, di sela arak-arakan turut diusung tulisan “Petisi Merti Bumi Serasi 2020” berukuran besar. Ditulis dengan huruf hitam pada MMT putih yang diberi hiasan bingkai.
Ketua DKKS Sarwoto Ndower mengatakan Petisi Merti Bumi Serasi berisi aspirasi dari masyarakat khususnya pecinta lingkungan dan kesenian yang menginginkan Pemkab Semarang peduli terhadap lingkungan dan keberlangsungan alam Bumi Serasi yang menyimpan banyak nilai-nilai kearifan lokal.
“Lingkungan dan budaya harus lestari berjalan beriringan untuk menanamkan nilai-nilai kebaikan bagi alam semesta dan masyarakat,” ujarnya.
Berikut ini tulisan yang tertera dalam “Petisi Merti Bumi Serasi 2020”:
“Kami yang bertandatangan di bawah ini, mewakili segenap elemen masyarakat di seluruh penjuru Kabupaten Semarang, dengan ini memohon kepada pemerintah Kabupaten Semarang dan DPRD Kabupaten Semarang untuk:
- Menerbitkan regulasi pembatasan penggunaan plastik di seluruh pelosok Kabupaten Semarang.
- Membangun hutan kota yang multifungsi serta berwawasan ekologis dan berdampak ekonomi.
- Menjamin keberlangsungan konservasi sumber mata air dengan melestarikan tradisi Susuk Wangan dan atau nama lain sesuai dengan kearifan lokal masing-masing wilayah.
- Memasifkan upaya pembuatan biopori di lingkungan perumahan dan fasilitas perkantoran swasta dan pemerintah.
- Memastikan ketersediaan alokasi dana pemerintah dan desa untuk menjamin keberlangsungan konservasi alam di wilayah masing-masing.
- Mengakuisisi bangunan bekas kantor Bupati Semarang di Desa Pager, Kecamatan Kaliwungu menjadi aset daerah Kabupaten Semarang, sebagai wujud penghargaan perjalanan sejarah Bumi Serasi”.
Rencana “Petisi Merti Bumi Serasi 2020” akan ditandatangani oleh seluruh pimpinan Forkopimda Kabupaten Semarang, tokoh masyarakat dan tokoh agama, serta perwakilan dari berbagai komunitas mastarakat, yang hadir pada acara peringatan HUT ke-499 Kabupaten Semarang di pendapa Rumah Dinas Bupati, Sabtu (14/3/2020) besok. (abi/tm)