
UNGARANNEWS.COM. UNGARAN TIMUR- Di tengah pandemi virus corona (Covid-19) jumlah pemudik di Kabupaten Semarang akan terus meningkat. Ada puluhan ribu warga yang mengadu nasib di Jakarta maupun di kota-kota di Jawa Barat dan Jawa Timur.
Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Semarang, Mundjirin mengatakan, Pemkab sudah mengantisipasi lonjakan pemudik dengan menyiapkan empat gedung yang digunakan sebagai tempat ruang isolasi tersebut.
Keempat gedung yang akan dijadikan penampungan orang tanpa gejala (OTG) dan orang dalan pantauan (ODP) virus corona tersebut yakni Wisma Jateng Ungaran Barat, PP Paudni Ungaran Barat, Balai Kesehatan Paru Masyarakat (BKPM) Ambarawa, dan Bapelkes Jateng Ungaran Ungaran.
“Kita sudah siapkan dengan rincian teknis, di Wisma Jateng ada 20 kamar dengan 40 bed. PP Paudni ada 150 bed. BKPM Ambarawa sebanyak 14 kamar dengan 28 bed. Kemudian Bapelkes Jateng sebanyak 40 kamar dengan 80 bed,” ujarnya kepada wartawan.
Selain memberikan tempat isolasi yang mumpuni bagi pemudik, Pemkab Semarang juga menyiapkan fasilitas yang isolasi di rumah sakit dan pembentukan tim pemulasaran jenasah Covid-19.
“Untuk ruang isolasi di antaranya di RSUD Ambarawa 14 ruang, RSUD Ungaran 6 ruang, RS Ken Saras 2 ruang, dan RS Bina Kasih 1 ruang. Tim pemulasaran jenasah ini dari Dinas Sosial Kabupaten Semarang dan Dinas Kesehatan Kabupaten Semarang,” tambahnya.
Dijelaskan, apabila ada jenasah positif corona yang ditolak dimakamkan di wilayahnya, akan dimakamkan di Kelurahan Genuk, Ungaran Barat di belakang kantor DPRD Kabupaten Semarang.
Faktor ketahanan pangan menurut Bupati, pihaknya menyalurkan 3 ribu paket sembako yang diprioritaskan bagi mereka yang berstatus ODP dan PDP di Kabupaten Semarang selama 14 hari.
Tahap pertama telah disebarkan 750 paket sembako kepada keluarga yang ada anggota keluarganya berstatus PDP. Sembako itu di antaranya beras 10 kilogram, minyak goreng, telor, gula pasir, mie instan, dan lain-lain.
Upaya mengantisipasi pemudik dini yang datang ke Bumi Serasi, Sekretaris DPC PDI Perjuangan Kabupaten Semarang, Bondan Marutohening mengatakan, sejak pekan lalu telah memerintahkan seluruh kader partai untuk membantu melakukan pengawasan dan pendataan warga.
Menyusul apabila hanya mengandalkan peran aparatur pemerintahan, ia khawatir pendataannya tidak maksimal.
“Harus bersama-sama mengawasi dan mendata, kami pun terus membantu melalui pengurus ranting, anak ranting yang tersebar di desa/kelurahan serta kecamatan,” tuturnya.
“Kita secara bersama-sama kader PDIP di tingkat kabupaten sampai kelurahan agar membantu warga yang membutuhkan upaya pencegahan COVID-19. Penyemprotan disinfektan secara bertahap akan kita lakukan terus,” tegasnya. (abi/tm)