
UNGARANNEWS.COM. MAPOLRES SEMARANG- Memasuki musim hujan yang diprediksi mulai bulan Oktober, Polres Semarang menggelar Apel Siaga Bencana Alam Tahun 2020. Diadakan sebagai koordinasi sinergitas TNI-Polri bersama instansi terkait lainnya, terkait kesiap-siagaan menanggulangi bencana alam di wilayah Kabupaten Semarang.
“Dalam rangka mencegah, menanggulangi dan mengantisipasi bencana alam yang terjadi di Kabupaten Semarang perlu adanya sinergitas antara stakeholder baik TNI, Polri maupun instansi terkait,” ujar Kapolres kepada wartawan seusai apel di lapangan Mapolres Semarang, Rabu (30/9/2020).
Apel Siaga diselenggarakan Polres Semarang diikuti pasukan TNI baik dari Kodim 0714 dan Denpom Salatiga, Dishub Kabupaten Semarang, Satpol PP, serta BPBD Kabupaten Semarang, merupakan wujud pengenjawantahan dan bakti kepada Negara Republik Indonesia di tengah pandemi Covid-19 dan Pemilukada 2020.
Menurut Kapolres total ada 750 personel gabungan TNI, Polri, Satpol PP, Dinas Perhuhungan, BPBD Kabupaten Semarang, dan Denpom siap mengantisipasi penganggulangan bencana alam di wilayah Kabupaten Semarang khususnya di kawasan pegunungan, pemukiman dataran tinggi yang rawan longsor mengingat sudah akan memasuki musim penghujan.
Kepala BPBD Kabupaten Semarang, Heru Subroto mengatakan, berdasarkan pemetaan wilayah rawan bencana diperkirakan ada 8 titik rawan longsor, diantaranya Kecamatan Banyubiru, Sumowono, Ambarawa, Getasan, Bandungan, dan lainnya.
“Wilayah paling rawang Banyubiru kita sudah lakukan langkah-langkah antisipatif. Diantaranya menyiapkan personil, peralatan dan logistik untuk membantu korban bencana,” ujarnya seusai mengikuti apel.
Upaya dilakukan mengingat awal musim hujan diperkirakan pada Oktober, dan puncaknya bulan Januari-Februari 2021. Koordinasi dengan Kecamatan sudah dilakukan BPBD untuk membentuk posko-posko siaga bencana.
Bencana longsor menjadi perhatian, menurut Heru karena paling sering terjadi. Tercatat hingga bulan ini terjadi sebanyak 159 bencana di Kabupaten Semarang yang didominasi longsor dan kebakaran.
“Dibandingkan tahun lalu jumlah bencana sebenarnya menurun sekitar 10 persen, tapi belum tahun dua bulan kedepan. Semoga tidak ada lagi bencana,” pungkasnya. (abi/tm)