
UNGARANNEWS.COM. UNGARAN BARAT- Di masa pademi virus Covid-19 mengharuskan semua pengajian dengan mengumpulkan massa ditiadakan. Anjuran pemerintah tersebut disambut Al Khidmah dengan mengantifkan penyelenggaraan pengajian secara online melalui media aplikasi Zoom.
Pernyataan demikian disampaikan Ketua Pengurus Daerah Al Khidmah Kabupaten Semarang, Supriyono, S.Pd di saat Rapat Kerja Nasional (Rakernas) ke II Al Khidmah diadakan di Hotel C3 Ungaran, Minggu (28/2/2021). Menurutnya, jamaah harus tetap mendapatkan siraman rohani dan pembinaan mental spiritual meski diadakan melalui zona zoom.
“Raker tingkat nasional mengagendakan penyelenggaraan mejelis dengan memberlakukan kebiasaan baru. Kita menyamakan persepsi untuk bisa menggelar pengajian melalui zona zoom,” ujarnya kepada UNGARANNEWS.COM, di sela-sela kegiatan.
Kebiasaan menggelar zona zoom, lanjut Supriyono, diawali melalui kegiatan Rakernas secara online diikuti pengurus pusat di Surabaya, pimpinan di Jakarta, hingga pengurus daerah. Sedikitnya, ada 51 titik yang mengikuti kegiatan ini di seluruh Indonesia. Bahkan di luar negeri yakni pengurus Al Khidmah Malaysia, Singapura, dan Thailand.
Kegaiatan di Hotel C3 Ungaran dihadiri 15 peserta merupakan perwakilan toriqoh dan pengurus daerah dari Kabupaten Semarang, Boyolali, dan Kota Salatiga.
Disepakati majelis pengajian tetap dilaksanakan mematuhi anjuran pemerintah digelar secara online. Pengurus di semua tingkatan tidak diizinkan mengadakan pengajian secara langsung dengan dihadiri banyak jamaah, karena rawan terjadi pelanggaran protokol kesehatan (prokes).
“Al Khidmah Kabupaten Semarang sudah mengawali melalui Pengajian Selamatan Nasional, dan Pengajian Selamatan Harian setiap hari disiarkan melalui radio Rasika FM Ungaran. Keterbatasan kondisi tidak serta-merta menghentikan kegiatan pengajian,” tandasnya. Baca Juga: Al Khidmah Ungaran Bagikan 500 Paket Sembako ke Warga Terdampak Covid-19
Sesepuh Al Khidmah Kabupaten Semarang, KH Zaenuri mengatakan pengajian bisa dilaksanakan menggunakan media apa saja, terlebih di era digital memanfaatkan teknologi Android melalui HP. Meski dalam situasi pandemi jangan sampai kegiatan siar agama terhenti. Situasi wabah justru tidak baik berdiam diri di rumah tanpa melakukan ibadah.
“Tanpa campur tangan agama dikhawatirkan generasi muda semakin terlena dengan kondisi tidak menguntungkan ini. Dikhawatirkan setelah pandemi selesai, justru mereka sama sekali tidak memiliki muatan agama. Padahal urusan agama sangat penting untuk pedoman hidup,” ujarnya.
Diibaratkan seperti orang bertani padi, membutuhkan proses melalui ikhtiar mulai dari membajak sawah, menyemai benih, memupuk, hingga nantinya mendapatkan hasil panen. Begitu juga majelis Al Khidmah sejak memasuki pandemi pada Maret 2020 lalu tetap mengadakan pengajian meski melalui radio.
“Selama 11 bulan kita menjalankan pengajian secara on air di radio Rasika, tentu tidak lepas dari ikhtiar kita mencari jalan keluar agar masyarakat segera terbebas dari pandemi. Kita setiap hari mengadakan pengajian dan berdoa bersama secara on air. Harapkan kita semoga doa-doa kita segera terkabul, dan pandemi Covid-19 segera berlalu,” tandasnya. (abi/tm)