Dirut PDAM Kabupaten Semarang Deny Ariawan saat memaparkan program managemen di tahun 2018. FOTO:MUIS CHAFIDZ/UNGARANNEWS

UNGARANNEWS.COM. BERGAS- Forum Komunikasi Pelanggan (FKP) PDAM Kabupaten Semarang mengadakan rapat koordinasi dengan direksi PDAM terkait program managemen di tahun 2018 di Resto Joglo Agung Jalan Lemah Abang-Bandungan, Bergas, Kabupaten Semarang, Rabu (10/10).

Direktur Utama PDAM Deny Ariawan dalam pemaparan menyampaikan pihaknya akan terus memberikan pelayanan prima kepada para pelanggan. Khusus untuk mempercepat respon setiap ada keluhan, PDAM meluncurkan nomor quick response yang mudah diingat yakni 081-229-2000-22.

“Nomor quick response akan kita pasang di rumah masing-masing pelanggan. Berupa stiker yang kita tempel, jika ada keluhan tinggal hubungi nomor tersebut kita akan datang melakukan perbaikan,” ujarnya saat memimpin rapat yang dihadiri jajaran direksi dan pengurus FKP PDAM dari beberapa kecamatan.

Menurut Deny, pelayanan harus di kedepankan karena air merupakan kebutuhan utama yang harus dipenuhi. Selain memberi akses kemudahan ketika ada keluhan, PDAM juga terus berupaya menambah kapasitas air baik dengan mengoptimalkan sumber mata air yang sudah ada maupun mencari sumber air baru.

“Beberapa sumber mata air yang menjadi pasokan PDAM sudah kita tinjau untuk kita optimalkan. Diantaranya ada resivoir yang gensetnya sudah dua tahun tidak bisa berfungsi, pasokan air yang dihasilkan tidak bisa maksimal. Tahun ini kita akan coba untuk mengfungsikan lagi,” jelas Deny.

Disebutkan Deny jumlah pelanggan PDAM Kabupaten Semarang saat ini sebanyak 47.588 masing-masing di Ungaran sebanyak 20.622 pelanggan, Ambarawa 10.146 pelanggan, dan Salatiga 16.765 pelanggan. Wilayah Ungaran yang lebih banyak kebutuhan air, telah diupayakan penambahan pasokan air rencana dengan membuat sumur air bawah tanah (ABT) yang telah ditemukan titiknya di komplek kantor kelurahan Genuk, Ungaran Barat.

“Kapasitas air terus kita upayakan meningkat, selain dengan mengurangi kebocoran juga melalui penambahan sumber mata air. Seperti untuk wilayah ungaran tidak ada sumber baru yang lain kecuali dengan membuat ABT,” tandasnya.
Ketua FKP PDAM Kabupaten Semarang Ridwan Mas’ud mengatakan mengapresiasi pencapaian program managemen PDAM. Pemaparan yang disampaikan managemen merupakan wujud nyata sebagaimana yang dilihat pelanggan di lapangan.

“Kita sepakat dengan apa yang telah dipaparkan managemen. Apa yang disampaikan sama seperti yang kami lihat di lapangan, yang penting ada wujudnya,” ujarnya.
Terkait rencana sambungan rumah (SR) Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) di pedesaan yang gagal karena tidak disetujui dewan, menurut Mas’ud, ia sepakat managemen yang akan menyerahkan mekanisme pengumpulan dana melalui swadaya masyarakat setempat.

“Disebutkan tadi setiap calon pelanggan MBR di pedesaan akan dikenakan biaya tanggung renteng secara swadaya, silahkan saja asal sudah sesuai kesepakatan dan kebutuhan warga setempat,” tandasnya. (amu/01)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here