UNGARANNEWS.COM. UNGARAN TIMUR- Pejabat struktural eselon IV di lingkungan Pemkab Semarang mengikuti tes urine yang diselenggarakan Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Jawa Tengah di kompleks Rumah Dinas Bupati Semarang di Ungaran, Selasa (13/11) siang. Sedikitnya 400 pejabat yang mengikuti kegiatan ini.
Petugas Bidang Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat BNN Provinsi Jateng Ginung Yudianto menjelaskan tes urine itu dilakukan atas permintaan Pemkab Semarang. Tujuannya untuk mengetahui apakah para pejabat mengkonsumsi narkotika dan obat/bahan berbahaya (narkoba).
“Permintaan itu menindaklanjuti edaran Menteri Dalam Negeri dan Inpres Nomor 6 Tahun 2018 tentang rencana aksi pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika dan precursor narkotika (P4GN) tahun 2018-2019. Terutama melakukan cegah dini penyalahgunaan narkoba di kalangan aparatur pemerintah,” terangnya disela-sela kegiatan.
Pelaksanaan tes urine terhadap para pejabat Pemkab Semarang ini merupakan kali kedua. Sebelumnya, BNNP juga melakukan tes yang sama terhadap pejabat eselon II dan III. Hasilnya tidak ditemukan pejabat pengguna narkoba. Pada pelaksanaan tes urine kali ini, BNNP Jateng menerjunkan delapan orang personel.
Sekretaris Daerah Kabupaten Semarang Gunawan Wibisono yang hadir pada acara itu menegaskan jajaran pelaksana pemerintahan di Pemkab Semarang memegang komitmen untuk bebas narkoba. Menurutnya hal itu merupakan bagian dari integritas seorang pejabat publik.
“Para pejabat harus memiliki integritas agar dapat melaksanakan tugas dengan baik. Sekaligus menjamin mutu pelayanan publik. Bebas dari penyalahgunaan narkoba merupakan bagian dari integritas itu,” tegasnya didampingi Kepala Kantor Kesbangpol Haris Pranowo.
Ditambahkan oleh Ginung, berdasarkan data BNNP Jateng, jumlah pengguna narkoba di Kabupaten Semarang masuk kategori rendah di Jawa Tengah. Namun menurutnya, fenomena gunung es pengguna narkoba tetap harus diwaspadai.
“Selama ini memang tidak banyak pengguna narkoba ditemukan di Kabupaten Semarang. Namun upaya pencegahan tetap harus dilaksanakan karena bisa saja banyak pengguna yang pandai menyembunyikan penyalahgunaan narkoba itu,” ujarnya.
Ginung juga menyebutkan pendirian sekolah anti narkoba oleh Barisan Anti Narkoba Nasional di Congol Karangjati Kabupaten Semarang sebagai contoh bagus partisipasi masyarakat melawan penyalahgunaan narkoba.
Terkait kinerja BNNP Jateng selama tahun 2018, Ginung menjelaskan pihaknya telah berhasil mengungkap beberapa kasus penyalahgunaan narkoba dan menangkap 17 orang tersangka. Selain itu pada kurun waktu yang sama telah berhasil menyita barang bukti 10,17 kilogram narkoba jenis sabu-sabu. (HMS/tm)