Ketua Umum IKA Ilusmatura Wawan Hari Purwanto saat mengikuti kegiatan Bela Negara di GOR Wujil, belum lama ini. FOTO:DOK/UNGARANNEWS

UNGARANNEWS.COM. BERGAS- Apel Bersama Bela Negara diadakan di stadion Pandanaran Wujil, Kecamatan Bergas, Kabupaten Semarang menandai tumbuhnya cinta tanah air dan NKRI, Minggu (16/12/2018). Apel dalam rangka memperingati Hari Bela Negara diadakan Pemkab Semarang ini menjadi istimewa dihadiri pimpinan Forkompinda dan seluruh komponen masyarakat.

Selain itu turut hadir Juru Bicara Badan Intelijen Negara (BIN) Wawan Hari Purwanto. Berikut ini hasil wawancara Ungarannews dengan Wawan Hari berkaitan dengan peringatan Bela Negara saat ditemui di RM Mang Engking Ungaran, Minggu (16/12/2018) sore.

Bagaimana menyikapi peringatan Bela Negara ini?

Kita berharap dapat mendorong partisipasi publik sesuai profesi masing-masing. Bukan hanya TNI Polri dan ASN tapi seluruh komponen bangsa ini untuk turut serta Bela Negara. Ini menjadi semesta, berarti kita meng- approach semua lini. Tidak hanya satu dua profesi tapi seluruh masyarakat.
Dengan adanya bela negara ini, maka mewajibkan kembali spirit nasionalisme dan cinta tanah air. Bagaimana kata-kata NKRI harga mati itu bukan hanya slogan. Tapi bagaimana terwejawantahkan di kehidupan kita.

Bagaimana upaya mengimplementasikan Bela Negara?

Kita betul betul mau berkorban. Mau menjunjung tinggi apa yang harus dilakukan sesuai harkat dan martabat serta profesi. Dan kita ingin Bela Negara ini menjadi budaya. Kalau di sejumlah negara seperti di Jepang memiliki semangat tinggi dan kerja keras “Bushido”. Ini implementasi dari Bela Negara.

Kondisi yang dihadapi masyarakat saat ini terkait ideologi?

Harus kita sadari tantangan kita kedepan lebih berat. Apalagi saat ini dibenturkan oleh ideologi dunia yang terus menerus menghimpit Pancasila. Dan, kita tahu Pancasila pernah dikubur hidup-hidup di tahun 1998. Sekarang direvitalisasi oleh Presiden kita dam dihidupkan kembali tahun 2017 dan 2018 ini kita betul-betul implementasif ke masyarakat. Seperti di sekolah-sekolah dan perguruan tinggi.

Kaitan Bela Negara sendiri dengan kepentingan Nasional?

Dengan adanya bela negara ini maka akan terus mengingatkan masyarakat bahwa kepentingan nasional harus berada di garis terdepan. Lebih utama ketimbang kepentingan pribadi, golongan atau kelompok. Ketika berhadapan dengan kepentingan nasional kita harus bersatu. Tatkala kita berhadapan dengan masalah-masalah kepentingan pribadi atau golongan, maka jangan sampai mengorbankan kepentingan rakyat. Terlebih lagi menjelang Pemilu 2019 kita jangan sampai terpecah belah. Soal pilihan boleh berbeda namun pemikiran tentang nasib bangsa kita harus tetap bersatu.

Wujud lain upaya Bela Negara?

Semua komponen harus memikirkan bagaimana radikalisme ini harus teratasi secara mendasar, karena keberadaan mereka di tengah tengah masyarakat. Bahkan lewat gadget-gadget ini mempengaruhi opini public. Mempengaruhi Ekspan yakni Emosi, Sikap, Tingkah Laku, Opini dan Motivasi.

Ini menjadi pemikiran kita, masalah radikalisme harus diatasi sampai ke lini keluarga. Karena keluarga ini yang paling tahu sikap dan tingkah laku anak-anaknya di rumah ataupun tetangga sekitar, ini kan berawal dari komunitas terkecil. Maka dengan adanya bela negara ini mengingatkan kembali bahwa ancaman itu bisa datang sewaktu-waktu datang darimana saja, termasuk gerakan radikal tersebut.

Perlu bersama-sama mempersulit gerakan radikal itu, termasuk counter fight, termasuk bagaimana keluarga memeriksa gadget anak-anaknya supaya apa yang dibaca dilihat dan didengar bisa terealisir dengan sikap sikap moderat. Dan tidak terpengaruh dengan konten-konten yang kontradiktif. (abi/tm)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here