UNGARANNEWS.COM. JAKARTA- Media digital tengah dihebohkan dengan kabar adanya sosok pilot ketiga Lion Air.
Teka teki keberadaan pilot ketiga dalam pesawat Lion Air 737 Max 8 mulai terjawab. Dalam konferensi pers yang digelar Kamis, 21 Maret 2019, Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mengakui keberadaan pilot ketiga tersebut
Pilot ketiga diketahui ikut mengambil bagian dan berada di dalam cockpit saat Lion Air terbang dari Denpasar menuju ke Jakarta pada malam hari sebelum pesawat itu jatuh di pagi harinya dan menewaskan 189 orang.
Penerbangan JT 043 ini dilakukan pada 28 Oktober 2018, tepat sehari sebelum JT 610 jatuh di perairan Karawang, Jawa Barat, 29 Oktober 2018.
Mengutip pemberitaan Kompas.com, saat terbang dari Denpasar ke Jakarta, pesawat JT 043 sempat mengalami masalah di angle of attack (AoA) sensor.
AoA adalah sudut antara sayap dan udara yang mendekat antara 15-20 derajat.
Jika sudutnya terlalu besar, sayap dapat kehilangan daya angkat.
Selain itu, AoA juga bisa menyebabkan hilang kendali pesawat serta kehilangan ketinggian secara mendadak.
Pihak KNKT mengakui bahwa memang ada sosok pilot ketiga dalam penerbangan JT 043 tersebut.
Dalam pernyataannya, Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono mengatakan bahwa pilot ketiga Lion Air ini berada di kokpit pada penerbangan JT 043.
Jika sudutnya terlalu besar, sayap dapat kehilangan daya angkat.
Selain itu, AoA juga bisa menyebabkan hilang kendali pesawat serta kehilangan ketinggian secara mendadak.
Dalam pernyataannya, Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono mengatakan bahwa pilot ketiga Lion Air ini berada di kokpit pada penerbangan JT 043.
“KNKT menyampaikan bahwa benar ada pilot lain yang berada di kokpit pada penerbangan itu,” ungkap Soerjanto Tjahjono, Kamis (21/2/2019).
Misteri pilot ketiga Lion Air ini juga turut diulas oleh media internasional, Bloomberg.
Bloomberg memberitakan, pilot ketiga Lion Air ini mengambil tindakan ketika pesawat mengalami masalah.
Pilot ketiga Lion Air ini meminta kru untuk memutus arus listrik ke motor yang menggerakkan hidung pesawat ke bawah.
Kejadian ini, mengutip dari pemberitaan Bloomberg, disebut sangat persis dengan yang terjadi pada Lion Air JT 610.
Namun nahas, kru penerbangan JT 610 tidak mengetahui bagaimana cara memperbaiki malfungsi yang terjadi pada pesawat.
Hal tersebut rupanya disebutkan di dalam rekaman percakapan pilot JT 610 yang didalami oleh KNKT.
Dalam percakapan tersebut, Bloomberg menyebutkan, pilot dan co-pilot JT 610 tampak panik dan mencari cara dalam buku manual untuk menangani masalah yang tengah dihadapi.
Meskipun membenarkan adanya sosok pilot ketiga Lion Air, KNKT enggan mengonfirmasi kebenaran adanya tindakan yang dilakukan oleh pilot tersebut dalam penerbangan JT 043.
Soerjanto Tjahjono hanya mengatakan bahwa memang benar ada pilot yang telah selesai bertugas dan ikut dalam pesawat JT 043 untuk kembali ke Jakarta.
Pilot tersebut merupana pilot dari Lion Air Group yang mengenal para awak kabin sehingga diperbolehkan duduk di kokpit.
“Pilot ini memiliki kualifikasi sebagai pilot B737-8 (MAX),” tambah Soerjanto Tjahjono.
Pihak KNKT juga tidak mau membeberkan identitas pilot ketiga Lion Air tersebut.
Namun Soerjanto Tjahjono mengatakan bahwa pihaknya sudah mewawancarai pilot yang dimaksud. (abi/tm)