UNGARANNEWS.COM. JAKARTA- Segmen keempat debat pilpres keempat ditutup dengan panas. Prabowo berbicara mengenai ada pejabat yang memerintahkan aparat untuk mendukung salah satu pasangan calon tertentu dalam Pemilu.
“Maaf, Pak, saya harus menyampaikan bahwa Bapak komit terhadap demokrasi, saya tahu. Tetapi maaf, Pak, bocor di mana-mana surat-surat dari pejabat Bapak yang memerintahkan penggunaan aparat untuk membantu salah satu kontestan dalam Pemilu,” ujar Prabowo.
Hal itu disampaikan Prabowo di panggung debat keempat yang digelar di Hotel Shangri-La, Jakarta, Sabtu (30/3/2019).
Prabowo tidak menjelaskan detail siapa pejabat yang dimaksud. Begitu pula siapa aparat yang dibicarakannya itu.
“Pak, ini kan tidak sesuai dengan kaidah demokrasi. Saya khawatir mungkin Bapak tidak paham. Di bawah ini banyak ada kepala desa dimasukin penjara, dipanggil dikasih pengarahan. Aparat yang memberikan pengarahan,” tutur Prabowo.
“Ini bagaimana dengan sistem sebaik apapun kalau memang political will menjalankan pemerintahan tidak ada. Saya kahawatir distrust ini.,” tutur Prabowo.
Prabowo juga menyinggung soal jual beli jabatan di sejumlah kementerian. Berdasarkan informasi yang didapat Prabowo, jual beli jabatan itu terjadi di hampir semua kementerian.
“Saya kaget saya baca bahwa ternyata pejabat pemerintahan bapak sendiri memperkirakan jual beli jabatan itu di 90 persen kementerian, pejabat bapak sendiri yang bicara,” kata Prabowo.
Prabowo mengatakan hal ini menjadi masalah yang perlu segera diselesaikan. Bagi Prabowo, Indonesia harus berani untuk terbuka dalam menyelesaikan persoalan tersebut.
“Ini masalah kita bersama, jadi semua teknologi, semua sistem itu baik tetapi kita harus sepakat kalau kita sakit kita harus berani menghadapi penyakit kita,” ujarnya.
Menjawab hal tersebut, Jokowi memaparkan data tentang indeks persepsi korupsi Indonesia. Menurut Jokowi, Indonesia telah membaik sejak tahun 1998.
“Bahwa korupsi kita di tahun 1998 itu negara kita terkorup di Asia, indeks persepsi korupsi kita saat itu adalah 20 saya ingat betul, KPK mengatakan 20,” ujarnya.
“2014 angka kita menjadi lebih baik lagi dan sekarang indeks persepsi ini 38 artinya ada perbaikan-perbaikan terus, tidak mungkin kita pengin instan, langsung membaik,” sambung dia.
Kata Jokowi, perubahan itu memang memerlukan waktu. Dia pun percaya sistem akan menghilangkan korupsi yang ada saat ini.
“Saya percaya sistem lah yang akan memperbaiki negara ini, dengan sistem yang baik dan cepat, maka korupsi akan semakin berkurang dan nantinya akan hilang,” ucapnya. (dtc/tm)