UNGARANNEWS.COM. SURUH- Kepala Dispermasdesdukcapil Jawa Tengah, Sugeng Riyanto menjelaskan kegiatan bursa pemberdayaan masyarakat yang digelar di Plumbon Kecamatan Suruh untuk mengukuhkan semangat gotong royong warga.

Semangat gotong royong itu, lanjut Sugeng, diharapkan dapat mendorong semangat partisipasi masyarakat dalam pembangunan berbasis kearifan lokal.

Bursa pemberdayaan masyarakat kali ini diikuti oleh sedikitnya perwakilan 15 Bumdes dari berbagai Kabupaten/Kota di Jawa Tengah. Selain itu, perwakilan desa berdikari dan desa mitra bumdes.

“Mereka menampilkan aneka produk hasil kreatifitas usaha ekonomi produktif” terangnya.

Hal tersebut disampaikannya saat memberi sambutan dalam Peringatan Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) XVI dan Hari Kesatuan Gerak (HKG) PKK ke-47 tingkat Provinsi Jawa Tengah, yang berlangsung selama dua hari (8-9/4/2019) di Desa Plumbon, Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang.

Bupati Semarang H Mundjirin saat sambutan selamat datang mengapresiasi langkah Dispermasdesdukcapil Jateng menggelar bursa pemberdayaan masyarakat ini.

Menurut Bupati, acara itu dimanfaatkan oleh beberapa Bumdes di Kabupaten Semarang untuk memamerkan aneka produk usaha ekonomi produktifnya.

“Diantaranya kerajinan raga rege dari lidi hingga kudapan tradisional langka seperti kue cucur,” ujarnya.

Menurutnya, Jateng memiliki potensi yang luar biasa, karena wilayah ini memiliki lebih dari 22.000 Unit Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K) PKK yang tersebar di seluruh kabupaten/kota di Jateng. “Ini potensinya luar biasa. Potensi ini tentu perlu disupport dan perlu dimotivasi, serta tentu saja kita semua juga berkewajiban untuk menyukseskannya,” imbuhnya.

Sebelumnya, Atiqoh Ganjar Pranowo yang hadir dalam kegiatan tersebut menyampaikan dari 2511 BUMDes di Jawa Tengah masih banyak yang belum digarap secara serius.

Saat ini pihaknya sedang melakukan pemetaan BUMDes yang dalam proses berkembang, dan menganalisa pengaruhnya pada peningkatan ekonomi desa. Pihaknya juga akan mengembangkan e-BUMDes sebagai wadah pembelajaran secara daring.

Atikoh optimistis, konsep BUMDes yang digarap secara serius akan mampu menjadikan sebuah desa menjadi mandiri.

Dalam kesempatan itu, Atikoh sempat berkeliling meninjau stan-stan yang ada. Bahkan, istri orang nomor satu di Jateng tersebut sempat berinteraksi, memberikan masukan kepada pengelola BUMDes yang umumnya dikelola oleh para penggerak PKK.  (abi/ist/tm)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here