FOTO:IST

UNGARANNEWS.COM. JAKARTA- Cawapres nomor urut 02 Sandiaga Uno mempertanyakan rencana Jokowi membentuk holding BUMN, salah satunya holding penerbangan yang kata Sandiaga. Pembentukan holding BUMN penerbangan misalnya yang memunculkan kekhawatiran.

Jokowi lantas menjawab bahwa pihaknya akan membentuk beberapa holding BUMN lainnya. Setelah membentuk holding BUMN, nantinya juga akan ada super holding BUMN.

“Saya kira ke depan kita akan membangun holding-holding BUMN, baik yang berkaitan dengan konstruksi, holding migas, holding berkaitan pertanian dan perkebunan, perdagangan. Akan ada holding-holding dan di atasnya (ada) super holding,” katanya dalam debat Capres kelima di Hotel Sultan, Jakarta, Sabtu (13/4/2019).

Oleh karena itu, BUMN-BUMN ke depan kata Jokowi harus berani ke luar kandang. Dia ingin BUMN bisa membuka pasar lebih luas jaringan sehingga swasta nantinya juga bisa ikut terkerek usahanya.

“Sudah mulai sekarang perusahaan-perusahaan karya kita kerjakan di Timur Tengah. INKA juga sudah ekspor kereta api. Kalau semua kita lakukan, swasta akan ikut di belakangnya. Ini yang namanya Indonesia Incorporation, sehingga yang kecil-kecil juga akan ikut di belakangnya,” ujar Jokowi.

Menanggapi jawaban Jokowi tersebut, Prabowo menyampaikan sebaiknya pemerintah sekarang mengelola BUMN lebih baik.

“Pak Jokowi apakah mengerti dan paham apa yang terjadi di BUMN, BUMN adalah benteng terakhir ekonomi kita, benteng itu goyah,” kata Prabowo.

Dia menceritakan, hasil studi Bloomberg mengenai industri penerbangan bisa untung jika penerbangan Jepang tingkat keterisian bangkunya sebesar 60% setiap kali terbang. Sedangkan Garuda Indonesia, dari hasil studi itu harus 120%.

Menurut Prabowo, hal tersebut justru membuat Garuda Indonesia sulit dan tidak akan mampu mencetak keuntungan.

“Jadi tidak bisa untung, jadi bikin holding, holding, holding, sekarang saja tidak dikelola dengan baik, ini yang kita risau,” tegas Prabowo. (dtc/tm)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here