UNGARANNEWS.COM. SALATIGA– Tarmuji (37) asal kampung Gunung Bartu RT 05 RW07, Kecamatan Cempata, Kabupaten Oku Timur, Sumatera Selatan, diringkus petugas Polres Salatiga di rumah tinggalnya di dearah Boyolali.

Pelaku penggelapan sepeda motor ini, setelah dikembangkan kasusnya ternyata ia merupakan tersangka pembuat senjata api rakitan.

Dari tangan tersangka, petugas mengamankan sebuah senpi rakitan jenis revolver, enam butir peluru caliber 6 mm. Kini tersangka yang merupakan residivis kasus penggelapan ini ditahan guna penyidikan lebih lanjut.

Kapolres Salatiga AKBP Gatot Hendro Hartono dalam gelar perkara,  kemarin menjelaskan, awal  penangkapan berawal dari kasus penggelapan sepeda motor pada 30 Maret lalu, dimana korban Yoso Suwito (57) warga Ampel, Boyolali kehilangan motor Honda Beat AD 6533 AVD setelah dibawa kabur oleh pelaku.

Saat itu pelaku mengajak korban ke Banyubiru dengan dalih untuk menemui orang pintar yang akan dimintai nomer togel.

Namun setiba di daerah Gamol, Salatiga pelaku mengajak untuk mampir ke sebuah SPBU untuk buang air kecil. Saat korban masih berada di dalam kamar mandi, pelaku langsung kabur membawa motor korban. Kejadian ini kemudian dilaporkan ke Polres Salatiga.

Tak lama kemudian petugas berhasil meringkus pelaku berikut barang bukti sebuah sepeda motor Honda Beat di tempat persembunyianya di daerah Boyolali.

Dari hasil pengeledahan petugas di tempat tinggal pelaku, petugas menemukan sepucuk senjata revolver rakitan berikut enam butir peluru kaliber 6 mm.

”Jadi awalnya tersangka penggelapan, setelah dikembangkan ternyata pelaku juga menyimpa senpi rakitan berikut enam butir pelurunya. Sehingga tersangka dijerat dengan pasal berlapis, penggelapan dan juga kepemilikan senpi,” ujar Kapolres.

Sementara, menurut pengakuan Tarmuji, ia membuat senpi rakitan  dari panduan yuotube dan butuh waktu satu minggu. Dan bahan-bahan yang digunakan dari mata cangkul serta onderdil sepeda motor.

“Saya murni buat sendiri dengan panduan yuotube. Sedangkan untuk pelurunya saya beli dari teman, enam butir saya beli Rp 300 ribu. Saya alasan dengan teman beli peluru itu untuk pasang susuk kekebalan, bukan untuk senpi rakitan. Supaya mau jual ke saya,” aku Tarmuji.  (ist/tm)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here