
UNGARANNEWS.COM. TEGAL- Tegal memliki produk sarung khas yang sangat diminati oleh masyarakat. Dengan inovasi yang dilakukan oleh para perajin, produk sarung khas tegalan itu, permintaan sarung pada bulan Ramadan kali ini di pasaran naik hingga 100 persen hingga dikirim ke berbagai negara.
Seiring perkembangan inovasi produk, geliat potensi ekspor sarung khas Tegal kembali melonjak sejak awal Ramadan tahun ini. Bahkan, hasil kreasi para perajin sarung palekat yang mengandalkan songket dengan kombinasi warna cerah mampu mendongkrak pesanan cukup signifikan.
Sebab, ekspor sarung naik hingga 100 persen untuk memenuhi permintaan dari berbagai negara di Timur Tengah. Antara lain Yaman, Yordania, Bahrain, Oman, Qatar, Myanmar dan lainnya.
Melalui inovasi lebih dari 50 desain baru berbagai motif dan ciri khas songket yang menjadi identitas produk local, berhasil menarik minat pasar internasional. Sebab, jika penjualan hari biasa hanya 5 ribu kodi per bulan, peningkatan drastis terjadi sejak awal Ramadan tahun ini mencapai 10 ribu kodi belum sampai satu bulan.
”Alhamdulillah, respon ekspor tahun ini sangat bagus dengan harga terjangkau berkisar Rp 50-Rp150 ribu khusus lokal dan Rp 200 – Rp 400 ribu untuk produk ekspor,” ungkap Direktur Produsen Sarung ternama di Kota Bahari Jamaludin Ali Alkatiri.
Terkait pangsa pasar ekspor sarung, Jamal menuturkan, selain negara Timur Tengah, sejumlah negara yang sudah menjadi pelanggan tetap sarung produksinya. Di antaranya, Afrika, Dubai, Thailand, Malaysia, Singapore, Vietnam, Somalia, hingga Yaman dengan persentase mencapai 45 persen.
Kemudian, untuk 55 persen produksi lainnya dipasarkan ke semua daerah di Indonesia seperti Medan, Jakarta, Aceh, Lombok, Banjarmasin, Madura dan berbagai daerah lain.
”Untuk inovasi motif dan corak, produk sarung khas tegalan lebih menonjolkan ukiran khas setiap daerah, seperti Aceh, songket, Toraja, Istanbul, hingga Balian Kairo,” terangnya.(rateg/tm)