UNGARANNEWS.COM. JAKARTA- Sejumlah tokoh pendukung capres nomor urut 02 Prabowo Subianto- Sandiaga Uno menyebut aksi Kedaulatan Rakyat akan berlangsung selama tiga hari di Bawaslu dan Komisi Pemilihan Umum (KPU). Puncak aksi akan jatuh pada 22 Mei dengan KPU sebagai lokasi unjuk rasa.
“Mungkin 20, 21, 22 (Mei),” ujar Anggota Dewan Pengarah Badan Pemenangan
Nasional (BPN) Titiek Soeharto saat ditemui di Rumah Perjuangan Rakyat, Jakarta Pusat, kemarin. Titiek menambahkan aksi yang akan mereka jalani dipastikan akan berlangsung damai.
Soal jumlah massa yang akan mengikuti aksi Kedaulatan Rakyat nanti, ia memperkirakan bakal ada sekitar ratusan ribu orang. Dengan aksi tersebut, Titiek berharap tuntutan mereka agar penyelenggara pemilu mendiskualifikasi Joko Widodo sebagai capres terkabul.
“Tidak seperti 212 tapinya cukup banyaklah. Kalau pemerintah mengerahkan aparat 160.000 TNI, seratus sekian ribu polisi, Insya Allah massa kita lebih dari itu,” katanya.
Ahmad Yani, politikus Partai Bulan Bintang (PBB) dan pendukung capres Prabowo Subianto, menjelaskan bahwa aksi pada 20 dan 21 Mei akan berpusat di Bawaslu. Baru pada keesokan harinya, mereka bakal bergeser ke KPU untuk melancarkan puncak unjuk rasa.
“Tanggal 20-21 Bawaslu, tanggal 22-nya baru bergeser ke KPU,” kata Yani. Dalam aksi tersebut, Yani menjanjikan semua akan berlangsung damai. Bentuk unjuk rasa yang mereka lakukan pun bakal menyerupai ibadah semisal salat dan zikir bersama.
“Gerakan kita anti kekerasan, gerakan damai dan gerakan diam,” katanya.
Ketua Umum Front Pembela IslamUstaz Sobri Lubis mengklaim ada ratusan masjid di yang akan menampung massa yang akan melakukan aksi pada 22 Mei 2019.
Sobri juga menyerukan kepada masjid-masjid lain di ibu kota untuk menerima kedatangan massa tersebut.
“Banyak sekali, ratusan masjid buka pintu,” kata Sobri saat ditemui di Rumah Perjuangan Rakyat, Jakarta Pusat, kemarin.
Pernyataan Sobri ini merespons kabar 20 masjid di Jakarta yang direncanakan bakal menerima massa aksi kedaulatan rakyat. Beberapa di antaranya berada di Petamburan, Jakarta Barat, yang juga markas utama FPI.
Sobri tidak bisa menjawab kapan masjid-masjid tersebut akan menerima kedatangan peserta aksi. Namun ia berharap pengurus masjid dapat membuka pintunya bagi peserta aksi.
“Seluruh masjid diharapkan buka pintu untuk tamu-tamunya, untuk saudara-saudaranya, seluruh masjid di Jakarta dan sekitarnya,” imbuhnya.
Ahmad Yani, politikus Partai Bulan Bintang (PBB) sekaligus pendukung Prabowo-Sandi, membenarkan ada masjid-masjid yang menjadi tempat singgah peserta aksi dari luar kota.
Serupa dengan Sobri, ia menaksir jumlah masjid yang akan membuka pintunya lebih dari 20. “Sudah banyak yang menyiapkan tempat singgah, dapur umum, sudah banyak semuanya,” kata Yani di tempat yang sama. (cnn/tm)