Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat menggotong jenazah warganya yang meninggal. FOTO:DOK/IST

UNGARANNWS.COM. JAKARTA- Gubernur DKI Anies Baswedan mengumumkan korban meninggal pada aksi 22 Mei yang berujung kerusuhan. Anies mengaku tujuannya untuk transparansi kepaa masyarakat.

Selain itu, Anies menyebut tujuannya mengungumkan data korban untuk mengklarifikasi berita hoax yang beredar. Anies mengatakan hingga saat ini jumlah korban meninggal 8 orang.

“Kenapa saya umumkan korban untuk mencegah terjadinya spekulasi. Jadi kalau ada orang yang protes, kenapa korban belum diumumkan? Apa salahnya dengan transparansi?” kata Anies, di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (24/5).

Anies mengatakan dibukanya data korban justru untuk mencegah terjadinya spekulasi. Justru ia menilai jika data korban disembunyikan, maka hoax akan semakin beredar.

“Karena itu kalau ada kabar-kabar jumlah yang aneh-aneh bisa dikonfirmasi. Karena negara datang menyampaikan apa adanya, tapi kalau negara menyembunyikan maka kabar-kabar spekulasi atau hoax akan beredar luas, dan yang benar jumlah yang kita umumkan kemarin,” ujarnya.

Sebelumnya Anies mengumumkan 8 korban meninggal akibat aksi 21-22 Mei. Adapun data 8 korban yang meninggal dunia adalah:

1. Farhan Syafero, pria, 31 th. Alamat : Depok, Jabar.
Meninggal di RS Budi Kemuliaan (jenazah dirujuk ke RSCM)
Tanggal 22 Mei 2019

2. M. Reyhan Fajari, pria, 16 th. Alamat : Jl. Petamburan 5, RT 010 RW 05, Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Meninggal di RSAL Mintoharjo
Tanggal 22 Mei 2019

3. Abdul Ajiz, pria, 27 th. Alamat : Pandeglang, Banten.
Meninggal di RS Pelni
Tanggal 22 Mei 2019

4. Bachtiar Alamsyah, pria. Alamat : Batu ceper, Tangerang.
Meninggal di RS Pelni
Tanggal 22 Mei 2019

5. Adam Nooryan, pria, 19 th. Alamat : Jl. Sawah Lio II Gg 3 No 6A RT 6 RW 1 Jembatan 5, Tambora
Meninggal di RSUD Tarakan
Tanggal 22 Mei 2019

6. Widianto Rizky Ramadan, pria, 17 th. Alamat : Jl. Slipi Kebon Sayur, Kemanggisan, Slipi.
Meninggal di RSUD Tarakan

7. Tanpa Identitas, Pria
Meninggal di RS Dharmais
Tanggal : 22 Mei 2019

8. Sandro, pria, 31 th
Meninggal di RSUD Tarakan
Tanggal 23 Mei 2019 (pascarawat sejak 22 Mei 2019).

Anies juga mengatakan sejumlah taman terkena dampak akibat aksi kerusuhan demo 22 Mei.  Biaya perbaikan taman dan pagar itu senilai Rp 465 juta.

“Jadi terutama pada taman yang paling banyak itu adalah kerugian kerusakan taman dan pagar itu Rp 465 juta. Itu angka perbaikan, nilai perbaikannya Rp 465 juta. Kemudian itu yang biaya langsung terkena dari kejadian kemarin,” ujarnya. (dtc/tm)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here