SOSIALISASI: Sosialisasi dan kesepakatan bersama pengelolaan trayek wisata Bandungan dan aplikasi do_piknik PT Lintas Ratna Gemilang dengan pengurus paguyuban angkutan Bandungan dan sekitarnya. FOTO:IST/UNGARANNEWS

UNGARANNEWS.COM. BAWEN- Seiring dengan rencana penataan kawasan wisata Bandungan Kabupaten Semarang. Angkutan wisata di kawasan Bandungan dan sekitarnya juga mulai berbenah.

Sejumlah paguyuban angkutan wisata plat hitam di Bandungan dan sekitarnya,  sepakat menandatangani kesepakatan bersama untuk melakukan kuningisasi yakni menjadi plat kuning. Angkutan umum ini memiliki trayek khusus wisata yang dikelola PT Lintas Ratna Gemilang (LRG).

Keunggulan dari trayek khusus ini, PT LRG akan menyediakan aplikasi khusus angkutan wisata yakni do_piknik dan do_ngojek untuk mendukung operasional angkutan wisata di Bandungan dan sekitarnya.

“Alhamdulillah, semua awak dan pengusaha angkutan sepakat kuningisasi dan sepakat dengan rencana penataan ini. Kami akan kelola secara gotong royong bersama semua elemen. Tujuan kami kedepan yakni menata angkutan wisata yang ideal, mulai dari kenyamanan kendaraan, keamanan serta kemudahan order dan kesamaan tarif,” ungkap Direktur PT Lintas Ratna Gemilang, Pristyono Hartanto di tengah acara sosialisasi trayek wisata dan aplikasi do_piknik di aula kantor Dishubkominfo Kabupaten Semarang di Bawen, kemarin.

Pristyono menambahkan, aplikasi  do_piknik dan do_ngojek  nantinya dapat diakses melalui smartphone dan akan terintegrasi dengan semua destinasi wisata, resto, hotel dan karaoke serta semua jenis angkutan yang ada di Bandungan.

“Saat ini aplikasi sudah 75 persen, insha Allah akan kami launching saat HUT Bandungan. Aplikasi yang dibuat oleh tim IT  asli Bandungan ini dibuat untuk  mendukung operasional angkutan wisata. Mulai mengatur order, antrian dan lainya,” jelasnya.

Ditambahkan Pristyono dalam sosialisasinya, angkutan yang dikelola yakni shuttle bus, feeder, Jeep dan ATV tour serta Caravan. Harapannya, jika sudah berjalan dengan baik kerjasama dengan sejumlah destinasi wisata serta hotel dan restoran, nantinya angkutan feeder akan digratiskan untuk wisatawan.

“Feeder itu hanya beroperasi dari hotel, resto, karaoke dan destinasi wisata. Tidak masuk ke sub terminal,” imbuhnya

Ketua Organda Kabupaten Semarang, Hadi Mustofa menyambut baik kesepakatan bersama tersebut, sehingga kedepan tidak ada lagi monopoli wilayah yang dikelola hanya oleh paguyuban tertentu yang berujung terjadi gesekan antar awak angkutan.

Dengan dibuatnya trayek angkutan wisata serta pengelolaan oleh satu satu lembaga yang ditunjuk yakni PT LRG maka akan tercipta angkutan wisata yang terintegrasi dan berkualitas.

“Selama ini banyak paguyuban angkutan dan kebanyakan plat hitam. Dengan kuningisasi tentu akan membantu awak dan pengusaha angkutan, pajaknya murah dan ada tata kelola,” kata dia.

Hadi juga mengingatkan kepada PT LRG agar tidak merugikan angkutan reguler yang telah beroperasi sebelumnya. Pihaknya minta semua dilibatkan jangan sampai ada yang tercecer.

“Harus ada kerjasama yang baik, jangan sampai angkutan yang lama baik plat hitam maupun plat kuning yang sudah beroperasi di sana justru disisipkan,” pesannya.

Sementara itu Kabid Angkutan Dishubkominfo, Wahyu mengatakan, kesepakatan bersama untuk trayek angkutan wisata di Bandungan menjadi harapan yang baik untuk kemajuan tata kelola transportasi di sana. Sebab dengan kuningisasi semua mendapatkan untung, baik awak angkutan maupun penumpangnya.

“Awak angkutan lebih nyaman karena bekerja sesuai aturan dan ada subsidi BBM dan pajak. Penumpang juga merasa nyaman karena kendaraanya sudah sesuai standar dan laik jalan. Selain itu ada perlindungan dari jasa Raharja. Kalau plat hitam gak ada perlindungan Jasa Raharja dan ini beresiko,” ungkapnya.  (tyo/abi/tm)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here