UNGARANNEWS.COM. UNGARAN BARAT- Peringatan malam 10 suro atau 10 Muharram 1440 Hijriah warga mengadakan sedekah bumi kelurahan Candirejo, Kelurahan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang. Diisi menggelar doa bersama dan selamatan di makam Mbah Dowo yang terletak di pinggir perkampungan setempat.
Sosok Mbah Dowo oleh masyarakat Candirejo dipercayai sebagai leluhur yang telah berjasa membuka kawasan setempat menjadi perkampungan yang makmur. Ritual diadakan Rabu (19/9/2018) malam dipimpin oleh tokoh masyarakat dan pemuka agama setempat. Tampak Lurah Candirejo Rahayu Pujiastuti turut hadiri mengikuti ritual yang diikuti oleh ratusan warga tersebut.
Sesepuh warga Candriejo, Kumaedi mengatakan, tujuan ritual untuk mendoakan para leluhur di wilayah Candirejo, khususnya untuk mendoakan arwah sosok Mbah Dowo yang dinilai memiliki banyak jasa dengan membuka kawasan yang dulunya hutan belukar kini menjadi perkampungan yang tenang dan damai.
“Tradisi doa bersama di Makam Mbah Dowo merupakan kegiatan rutin diadakan warga setiap malam tanggal 10 Suro. Setiap diadakan selang-seling, kadang diadakan dengan menggelar wayang kulit, kadang juga selamaten dan doa bersama seperti malam ini,” ujar Kumaedi di sela-sela acara, Rabu (19/9) malam.
Menurutnya, sebelum acara pada sore hari diadakan prosesi ritual menyembelih kambing kendit. Kambing dengan ciri khas bulu di bagian tengah badannya ada warna putih seperti memakai kendit. Diyakini kambing dengan warna bulu unik ini memiliki banyak keistimewaan.
Pada malam hari menjelang doa bersama, lanjut Kumaedi, warga membacak tahlil yang dipimpin Ustad Mohroni. Selanjutnya ditutup dengan doa bersama yang dipimpin KH Choeron. Selesai ritual para tokoh, pejabat, bersama warga yang hadir di acara menggelar makan bersama-sama.
“Diharapkan melalu tradisi ini dapat meningkatkan kerukunan dan kebersamaan antar warga. Doa yang kita panjatkan bersama-sama semoga menjadi berkah dan keselamatan warga. Semoga akan terus lestari hingga cucu dan keturunan kita mendatang,” tandasnya. (amu/01)
