UNGARANNEWS.COM. SRAGEN- Dukuh Wonosari, Desa Sambirembe, Kecamatan Kalijambe, Kabupaten Sragen memiliki produk kerajinan tenun unggulan yang telah menembus pasar ekspor. Produk tenun yang dihasilkan dinamai unik, yakni Tenun Goyor Toldem. Kata Toldem merupakan singkatan dari nyantol langsung adem.

Tenun goyor Kalijambe ini merupakan usaha turun menurun warga setempat sejak tahun 60’an, sehingga mayoritas penduduknya bermata pencaharian sebagai pengrajin tenun goyor.

Sebutan goyor sendiri dalam bahasa Jawa diartikan sebagai lembek. Hal ini sesuai dengan karakteristik Sarung Goyor dari Sragen yang jatuh dan tidak kaku ketika digunakan.

Berdasarkan data dari Humas Kabupaten Sragen, pemaikaian sebutan goyor Toldem, karena diproduksi pengrajin Kalijambe ini langsung adem saat digunakan. Selain itu, keunikan lainnya yakni bahan yang digunakan dapat menyesuaikan musim. Jadi, jika dipakai waktu panas dapat mendinginkan pemakainya. Kebalikannya, saat dipakai waktu dingin goyor ini bisa menghangatkan.

Tenun Goyor dari Sragen ini sudah banyak peminatnya, karena selain memiliki corak yang sebagian besar merupakan garis zigzag yang dikombinasi penambahan ornamen titik dan bunga juga adanya permainan warna yang beragam. Selain itu juga membuat nyaman pemakainya karena bahannya yang berkualitas.

Uniknya, selain digunakan sebagai sarung, tenun goyor sragen juga dapat digunakan untuk pakaian/seragam. Pakaian tenun goyor inilah yang menjadi salah satu Produk Inovasi dari tenun goyor Sragen, tujuannya agar lebih banyak pemakainya.

Salah satu pengrajin tenun sukses di Kalijambe, Darmono, yang memiliki usaha tenun Goyor “Margo Lawe” di Dukuh. Wonosari RT 05/RW 01, Sambirembe, Kalijambe, mengatakan usaha tenunnya berdiri sejak tahun 2012, dengan jumlah pengrajin goyor sebanyak 60 orang dan mampu memproduksi goyor hingga 20-50 potong kain tenun goyor dalam seminggu.

“Harga tenun goyor kita lepas di pasaran berfariatif, menyesuaikan tingkat kerumitan dan waktu pengerjaannya. Mulai harga Rp. 250.000,- (per potong) hingga Rp. 800.000,- (per potong). Pangsa pasar kami selain laris di Sragen dan sekitarnya juga sudah ada yang dipasarkan ke luar negeri,” ujarnya. (hms/amu/01)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here