UNGARANNEWS.COM. TEGAL- Jembatan Desa Wanasari, Kecamatan Margasari, Kabupaten Tegal kondisinya sangat memprihatinkan. Jembatan penghubung antara Desa Wanasari dengan Desa Margasari ini nyaris ambruk, hingga membahayakan warga yang nekat melintasinya.

Diketahui, panjang jembatan itu sekitar 100 meter dengan lebar 1,5 meter. Setiap hari, jembatan tersebut digunakan untuk akses perekonomian, pendidikan, dan pertanian warga desa setempat. Bagi warga Desa Wanasari, jembatan yang terbuat dari kayu itu sangat berarti. Sebab, jembatan itu merupakan akses terdekat untuk menuju ke kota Margasari.

”Kalau lewat jembatan itu hanya menempuh satu kilometer untuk menuju ke Margasari. Tapi kalau tidak ada jembatan, kami harus memutar arah,” kata Sugeng Riyadi, 51, warga Desa Wanasari, Kecamatan Margasari, kemarin.

Menurut buruh tani ini, jika memutar arah, jarak tempuhnya lebih jauh. Yakni sekitar 5 kilometer. Bagi warga yang memiliki kendaraan motor atau mobil, mungkin tidak ada masalah. Namun, bagi dirinya yang hanya memiliki sepeda onthel, itu sangat berarti.

Dirinya tak menampik, hampir setiap dua hari sekali, dia harus pergi ke kota Margasari untuk kepentingan pribadi. ”Jembatannya sudah rusak parah. Harus diperbaiki,” pinta bapak dari 3 anak ini.

Hal senada juga disampaikan Wartono, 49. Pria yang merupakan tetangga Sugeng itu menuturkan, jembatan tersebut sudah sangat rapuh. Dikhawatirkan, jika musim penghujan tiba, jembatan bisa tergerus arus sungai.

”Kalau sampai tergerus (arus sungai), jembatan bisa ambruk. Dan masyarakat yang menjadi korban,” keluhnya.

Sementara itu, tokoh masyarakat Margasari, Sugono Adinegoro membenarkan jika jembatan penghubung antara Desa Wanasari dengan Margasari sudah rusak parah. Penyangga jembatan rawan patah, seiring dengan gerusan air sungai.

Sejauh ini, dia mengaku sudah pernah mengusulkan anggaran ke Pemkab Tegal untuk perbaikan jembatan tersebut. Namun, hingga kini belum direalisasi. Dia tidak ingin perbaikan baru dilaksanakan setelah jembatan ambruk. Sebab, jika sudah ambruk, tentu aktivitas masyarakat bakal terganggu.

Dia berharap, perbaikan dapat dilakukan di tahun ini menggunakan dana bencana. Alokasi anggaran diperkirakan Rp 200 juta.

”Kalau sampai ambruk, kasihan anak-anak yang sekolah di Margasari. Mereka bakal memutar arah sejauh sekitar lima kilometer. Melewati Desa Dukutengah dan Paku Laut,” tandasnya. (radar/01)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here