
UNGARANNEWS.COM. UNGARAN BARAT- Kabar gembira bagi pelaku UMKM di Kabupaten Semarang. Dalam waktu dekat ini Pemkab Semarang akan menggulirkan dana kredit lunak sebesar Rp 5 miliar kepada para pelaku UMKM. Dana tersebut akan diperuntukkan bagi pelaku UMKM yang ingin menambah permodalan dan mengembangkan usahanya.
Wakil Bupati Semarang, Ngesti Nugraha mengatakan pinjaman lunak yang akan dikucurkan bertujuan untuk memudahkan pelaku usaha mendapatkan pemodalan. Diantara kemudahan itu berupa pinjaman tanpa agunan, tidak ada potongan, tidak ada provisi, dan peminjam sekaligus mendapatkan pelindungan asuransi.
Besar pinjaman yang didapat setiap pelaku usaha, lanjut Ngesti, sesuai ketentuan maksimal mendapatkan Rp 2 juta dengan masa pinjaman selama 1 tahun dan hanya dikenakan bunga 5 persen per tahun. Melalui program ini diharapkan sektor industri kecil dapat meningkat tanpa terbebani oleh bunga modal yang mencekik.
“Program ini Pemkab luncurkan tidak lepas dari keprihatinkan kami melihat banyak pengusaha kecil khususnya pedagang di pasar-pasar yang tidak bisa berkembang. Mereka banyak yang terbelit hutang pada rentenir dengan bunga yang tinggi. Program ini bisa dimanfaatkan untuk mengembangkan usaha sekaligus melunasi hutang pada rentenir,” ungkap Ngesti kepada Jateng Pos, kemarin.
Meski dana dikhususkan untuk pelaku UMKM, menurut Ngesti, tetap ada aturan yang berlaku dan harus dipenuhi peminjam. Diantaranya peminjam harus memiliki Izin Usaha Menengah (IUM), memiliki KTP-el yang menunjukkan tinggal di Kabupaten Semarang, tidak pernah mengalami kredit macet dengan bank, dan memiliki usaha yang jelas.
Dalam program ini Pemkab telah menunjuk BPR-BKK Ungaran untuk menyalurkan dana pinjaman sehingga syarat dan ketentuan yang diberlakukan sama seperti para nasabah lainnya. Ngesti optimis program ini dapat menggerakkan sendi perekonomian usaha mikro di kabupaten Semarang karena jumlah UMKM saat ini mencapai sebanyak 11.000.
“Lama masa pinjaman dibatasi 1 tahun agar dana program ini dapat terus bergulir. Sehingga pelaku usaha yang membutuhkan modal bisa tersentuh semuanya. Diharapkan program ini dapat benar-benar dimanfaatkan pelaku usaha. Selain membantu permodalan kami juga membantu untuk memasarkan produk mereka,” jelasnya.
Disebutkan Ngesti, Pemkab telah membangun ruang publik di Klero untuk pameran dan jualan produk UMKM. Selain itu telah menyiapkan stand khusus untuk ruang kerajinan UMKM di beberapa tempat wisata, seperti di pemandian Muncul, wisata Candi Gedongsongo, Bukit Cinta, dan lapangan Tambakboyo Ambarawa. (amu/01)