UNGARANNEWS.COM. UNGARAN TIMUR- Istirahatkanlah hati untuk menghindari sifat “Tadbhir” yakni pikiran yang mengungkit apa apa yang sudah menjadi keputusan Allah. Jiwa yang terus mengungkit tadbhir Allah menjadikan seseorang terjerumus pada prasangka tidak baik pada Allah.
“Sifat Tadbhir itu kita ibaratkan orang yang bekerja dan punya majikan, belum genap bekerja sebulan dia sudah mengingatkan bosnya itu untuk menyiapkan gajinya. Dan, itu diulang-ulang. Bosnya itu tentu akan menjadi jengah, seperti didekte oleh karyawannya. Dan, sifat pekerja yang demikian itu tentu kurang adab. Dia mengedepankan prasangka buruk takut tidak mendapatkan upah dari apa yang sudah dikerjakan,” ujar Ustad Ahmad Riyadh dalam pengajian Kamisan yang digelar di Guest House komplek perumahan The Daarra Sidosari Town House Exclusiv Residence Ungaran di Jl MT Haryono Ungaran, Kamis (4/10/2018) sore.
Bahaya Tadbhir yang pertama, lanjut Ustad Riyadh, seseorang menjadi mudah mengungkit apa yang menjadi keputusan Allah. Menjadikan dirinya penuntut, apa apa yang dikerjakan selalu ia mengedepankan hasil yang ingin dicapai, bukan proses bagaimana hasil yang akan dicapai itu dapat maksimal berkat pekerjaan yang sungguh-sungguh dan ikhlas.
“Kedua, diri kita akan terperangkap oleh keinginan keinginan yang belum tercapai, dan menghitung hitung apa apa yang sudah diberikan Allah. Waktu dan amal kita akan habis hanya karena terperangkap Tadbhir. Ketiga kita merasa amal ibadah yang kita kerjakan hanya sekedar memburu pahala semata, bukan keikhlasan mengharap ridho Allah,” jelas Ustad Riyadh.
Pikiran Tadbhir tersebut menurut Ustad Riyadh, sering terjadi saat seseorang mengalami sakit yang parah. Dia selalu mengungkit-ungkit sakit yang ditimpakan padanya, tidak terima kondisi yang dialami. Meski sudah terus berdoa dan berobat, namun Allah belum mengabulkan keinginannya untuk mendapat kesembuhan.
“Cara Allah mengabukan hambaNya ada tiga cara. Pertama Allah akan segera mengabulkan karena sudah menjadi keputusan Allah. Kedua, Allah tidak kunjung mengabulkan karena telah mengganti yang lebih baik yakni berupa ampunan dari sakit yang diderita. Ketiga, Allah sengaja tidak segera mengabulkan karena menunggu saat yang tepat dan terbaik buat hambaNya,” tandasnya.
Perlu diketahui, pengajian Kamisan diadakan rutin setiap hari Kamis sore bakda asyar di Guest House The Daarra Ungaran. Hadir dalam pengajian Habib Hasan Toha dan keluarga, karyawan The Daarra, karyawan PT Toha Putra, dan jamaah dari warga sekitar perumahan The Daarra.
“Kegiatan pengajian ini baru beberapa kali kita adakan di The Daarra. Kita sudah biasa mengadakan di Banyumanik (Kota Semarang) di masjid At Taufik dan di rumah saudara-saudara saya. Harapan kita jamaah di sini akan semakin bertambah banyak, siapa saja boleh ikut. Mohon disampaikan kepada teman atau kerabat untuk diajak mengikuti pengajian rutin Kamisan di sini,” ujar Hasan Toha kepada para jamaah. (amu/01)