PENGAJIAN: KH Agoes Ali Masyhuri atau Gus Ali mengisi pengajian di haul Syech Abdurrohim di komplek makam Sunan Pojok Blora. FOTO:TWITTER/UNGARANNEWS

UNGARANNEWS.COM. BLORA-  Puncak acara Haul Sunan Pojok Blora atau Syekh Abdurrohim digelar Minggu malam (31/10) dengan menghadirkan Kiai besar dari Sidoarjo Jawa Timur yakni KH Agoes Ali Masyhuri atau Gus Ali.

Rangkaian kegiatan, Sabtu (6/10) pukul 20.00 WIB sampai dengan selesai Khotmil Qur’an Bin Nadlor dan Pembukaan Kelambu Sunan Pojok Blora (Syech Abdurrohim) di makam Sunan Pojok.

Kemudian Minggu (7/10) pukul 06.00 WIB sampai dengan 13.00 WIB Khotmil Qur’an Bil Ghoib di makam Sunan Pojok.

Selanjutnya, pukul 13.00 WIB sampai dengan16.30 WIB Tahlil, Doa Khotmil Quran dan Tausyiah Umum bersama Forkopimda Blora.

Sebagai acara inti yaitu Pengajian Akbar oleh KH Agus Ali Masyhuri. Pelaksanaan mulai pukul 20.00 WIB di depan makam Sunan Pojok. Sebelum pengajian akbar dimulai, dilaksanakan tahlil yang dipimpin oleh KH Afifudin.

Pengajian akbar merupakan penutup rangkaian acara yang sudah berlangsung selama sepekan, dihadiri Wakil Bupati H.Arief Rohman M.Si beserta Ibu Hj.Ainus Solichah serta jajaran Forkopimda dan SKPD terkait.

Agenda tahunan itu digelar oleh panitia untuk menghormati tokoh besar dan pejabat tinggi yang memiliki jasa besar berdirinya Kabupaten Blora.

Ketua Peringatan Haul Sunan Pojok Blora (Syech Abdurrohim) Drs. Suryanto, M.Si dalam sambutan pucak acara Haul Sunan Pojok Blora antara lain mengatakan setiap tahun perkembangan peziarah semakin meningkat jumlahnya.

“Hal ini menunjukkan semakin cintanya kepada Sunan Pojok (Syech Abdurrohim) sebagai tokoh pendiri Blora. Dari amatan setiap kegiatan ini berlangsung, 90 persen yang hadir adalah kaum ibu,” kata Suryanto, kemarin.

Dengan demikian, lanjutnya, kaum ibu sebagai tiang keluarga, maka perlu dibekali dan dilengkapi dengan keterampilan.

“Dengan hadirnya perempuan mengikti pengajian, diharapkan warga Kabupaten Blora dan sekitarnya semakin mantap imannya dalam keluarga,” jelasnya.

Sunan Pojok adalah seorang tokoh besar dan pejabat tinggi Kerajaan Mataram Islam yang mempunyai jasa besar untuk Blora. Sunan Pojok yang mempunyai nama kecil Abdurrohim merupakan pejabat tinggi di bidang militer Kerajaan Mataram Islam yang saat itu dipimpin Sultan Agung Hanyokrokusumo yang merupakan raja ketiga Mataram Islam sekitar tahun 1613 – 1645.

Nama gelar Sunan Pojok diantaranya adalah Pangeran Pojok, Pangeran Surobahu, Pangeran Surabaya, Pangeran Sedah, Syekh Amirullah Abdurrohim serta wali Pojok Blora. Ada juga yang menyebutnya Mbah Benun.

Sebagai panglima perang, Sunan Pojok ditugaskan oleh raja Mataram, Sultan Agung Hanyokrokusumo untuk perang melawan VOC di Batavia. Sunan Pojok bersama pasukannya berhasil menang pada tanggal 26 November 1626. Kemenangan itu adalah satu-satunya melawan VOC yang dimenangkan pasukan Mataram.

Dalam buku Babad Ngeksi Gondo dan Babad Mentawis menceritakan bahwa Sultan Agung Hanyokrokusumo pernah mengirim panglima perang bernama Surobahu ke Tuban yang saat itu sedang dilanda pemberontakan. Sangat diyakini Sunan Pojok lah yang saat itu dikirim. Dengan memimpin banyak pasukan, Sunan Pojok berhasil memadamkan pemberontakan itu. Namun saat akan kembali ke istana di Yogyakarta, Sunan Pojok jatuh sakit sehingga memutuskan untuk singgah di Blora.

Sunan Pojok yang menderita sakit dan kelelahan akhirnya meninggal. Semula Sunan Pojok dimakamkan di Dusun Pojok, Desa Buluroto Kecamatan Banjarejo Blora. Kemudian makam beliau dipindahkan puteranya yakni RM.Sumodito yang diangkat sebagai Bupati Blora pertama kali oleh Sultan Hanyokrokusumo, dan makam nya dipindah ke Makam Gedong Blora yang saat ini berada di selatan Alun-alun.

Selama hidupnya, Sunan Pojok mengabdikan dirinya kepada pemerintah Kerajaan Mataram. Sunan Pojok juga terkenal welas asih, selain sebagai panglima perang, selama di Blora beliau menyebarkan agama islam dengan ketulusan dan kasih sayang. Oleh karena itu Sunan Pojok sangat dikenal masyarakat saat itu. Berbagai jabatan pernah diembannya, mulai penglima perang, adipati dan lainnya. Namun semua jabatan itu dilepasnya karena Sunan Pojok lebih memilih menjadi seorang pendakwah dan penyebar agama.

Makam Sunan Pojok berada di selatan Masjid Agung Baitunnur Blora atau di sebelah selatan Alun-alun Blora. Sunan Pojok juga yang mendirikan Masjid Agung Baitunnur di barat Alun-alun. Makam Sunan Pojok berada di kawasan yang asri, di komplek makam tersebut juga ada makam para prajurit perang yang setia mengabdi kepada Sunan Pojok.

“Makam Sunan Pojok adalah destinasi wisata relegius. Sehingga ke depan perlu lebih difasilitasi bagi para peziarah dan pengunjung,” kata Bupati Djoko Nugroho. (HMS/01)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here