
UNGARANNEWS.COM. BRINGIN- Mutu pelayanan kesehatan terutama di wilayah perbatasan Kabupaten Semarang semakin mendapat perhatian dari Dinas terkait. Salah satunya dengan berupaya menambah jumlah Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) rawat inap di wilayah perbatasan sebagai fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP).
Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan dr Mas Dady Dharmadi mengatakan tahun ini mutu pelayanan kesehatan di Puskesmas rawat inap yang telah ada terus ditigkatkan. Namun pihaknya akan terlebih dahulu melakukan kajian agar peruntukannya sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat.
“Meski demikian kita tetap melakukan kajian dan menyerap aspirasi masyarakat untuk kemungkinan penambahan jumlah ruang rawat inap,” ujarnya di sela-sela mendampingi Bupati Semarang H Mundjirin meninjau Puskesmas Bringin, Rabu (30/1).
Menurutnya, jumlah puskesmas rawat inap di wilayah perbatasan ada tujuh. Yakni Puskesmas Kaliwungu, Susukan, Bringin, Tengaran, Suruh, Pabelan yang berbatasan dengan wilayah Salatiga. Sedangkan Puskesmas Rawat Inap Bancak berbatasan dengan wilayah Purwodadi.
“Seluruh puskesmas itu telah lulus akreditasi dan menjamin mutu pelayanan sebagai FKTP yang memadai,” terangnya.
Pada tahun ini, Dinkes juga melakukan revitalisasi Puskesmas Jetak Kecamatan Getasan yang berbatasan dengan Kota Salatiga. Total dana yang akan digunakan mencapai Rp 2,9 miliar. Sementara untuk Puskesmas Dadapayam Kecamatan Suruh, masih menunggu hasil akreditasi dan kajian untuk dijadikan Puskesmas rawat inap.
“Memang sudah ada permintaan masyarakat untuk menjadi puskesmas rawat inap. Kita akan terus pantau dan kaji untuk kemudian diusulkan,” jelasnya.
Sementara itu, Bupati H Mundjirin saat meninjau hasil renovasi ruang rawat inap Puskesmas Bringin menyempatkan waktu berdialog dengan beberapa orang pengunjung puskesmas.
“Perbaikan gedung puskesmas ini untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan kepada panjenengan semua. Manfaatkan dengan baik jika membutuhkan. Terpenting tetap harus menjaga kesehatan masing-masing dan jangan sampai sakit,” ujar Bupati di hadapan puluhan warga pengunjung puskesmas.
Saat berkeliling, Bupati juga mendapat penjelasan tentang ruangan rawat inap yang memanfaatkan bangunan cagar budaya (BCB). Mas Dady Dharmadi memastikan renovasi dan perbaikan ruangan rawat inap tidak merubah BCB karena sudah dikonsultasikan dengan instansi terkait. (abi/tm)