UNGARANNEWS.COM. UNGARAN TIMUR- Takmir Masjid Daarussalaam Perum The Daarra Residence Executive Sidosari Town House, Kelurahan Sidomulyo, Kecamatan Ungaran Timur menyampaikan bersyukur dan berharap proses pensertifikatan tanah wakaf masjid dapat segera selesai.

Saat ini proses kelengkapan surat wakaf sedang dikumpulkan untuk segera diajukan ke Kelurahan dan ke KUA untuk selanjutnya disahkan ke Badan Pertanahan Negara (BPN).

“Sebenarnya pewakaf (wakif) yakni bapak Hasan Toha sudah lama meminta agar sertifikat tanah wakaf masjid Daarussalaam segera diurus takmir. Tapi karena kesibukan dari pihak pengembang perumahan The Daarra kami baru mendapat salinan foto copi sertifikat tanah wakaf beberapa hari lalu dari Manager  Umum The Daarra,” ujar Ketua Takmir Masjid Daarussalaam, Abdul Muis, S.Sos saat membuka pengajian rutin Minggu malam yang digelar sebulan sekali di masjid setempat.

Menurut Muis, takmir segera melaksanakan sesuai perintah dari pewakaf untuk mengurus mensertifikatan tanah wakaf. Saat ini disebutkan kelengkapan sebagai persyaratan mengurus wakaf sudah dipenuhi.

“Kami masih mengurus proses balik nama pewakif menjadi wakaf masjid Daarussalaam. Kami mohon doa dan dukungan para jamaah agar proses tanah wakaf ini bisa segera selesai,” jelasnya.

Disebutkan Muis, takmir yang mewakili jamaah warga The Daarra sudah menerima wakaf berikut bangunan masjid yang megah dari bapak Hasan Toha, ia berharap warga dapat menfaatkan sebaik-baiknya untuk kegiatan beribadah, terutama dalam melaksanakan sholat berjamaah lima waktu.

“Setelah kita memiliki masjid ada kewajiban kita untuk memakmurkan, tidak hanya berwujud amal jariyah namun amal ibadah yang harus kita tingkatkan. Terutama ibadah sholat lima waktu berjamaah. Mari kita bersama-sama memakmurkan masjid ini dengan ibadah sholat berjamaah,” tegasnya.

Seusai sambutan pembukaan oleh takmir, kegiatan dilanjutkan pengajian yang disampaikan Ustad Muhibullah dari Kalisidi, Ungaran Barat.

Dalam kajiannya, Ustad Muhibullah mengulas bahaya media sosial yang keberadaannya kini seakan-akan sebagai agama baru. Mampu membuat orang seharian bermain medsos hingga melupakan ibadahnya.

“Keberadaan medsos banyak masyarakat menggunakan untuk keburukan. Mengirim berita yang belum tentu benar (hoax), membicarakan aib orang lain, bahkan aib sendiri kadang dibongkar di medsos,” ujarnya.

Upaya mengatasi bahaya medsos, Ustad Muhibullah memberikan 3 tips, yakni pertama memperbanyak mencari ilmu, kedua menyibukkan diri dengan kegiatan positif atau bekerja, ketiga dengan memperbanyak ibadah.

“Kita mencari ilmu dengan mendatangi majelis taklim seperti ini dengan sendirinya dapat menghentikan kebiasaan tidak baik di medsos. Demikian pula dengan berkegiatan positif dan beribadah menjadikan diri kita terkendali tidak berkebiasaan buruk di medsos,” tandasnya. (abi/tm)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here