
UNGARANNEWS.COM. JAKARTA- Anggota Komisi VI DPR Bowo Sidik Pangarso dicokok Komisi Pemberantasan Korupsi pada Rabu malam kemarin. Dalam operasi tangkap tangan KPK itu, diamankan uang Rp 8 miliar.
Uang Rp 8 miliar itu dalam pecahan Rp 20 ribu dan Rp 50 ribu yang telah dikemas di dalam amplop yang jumlahnya mencapai 400 ribu amplop.
Bagaimana cara tukarnya? Salah satu pegawai Bank BUMN menyebutkan siapa pun bisa menukarkan uang pecahan Rp 20 ribu dan Rp 50 ribu dalam jumlah yang besar. Syaratnya, penukaran harus dilakukan di cabang bank tempat dia membuka rekening.
Selain soal uang Rp 8 miliar dalam pecahan Rp 20.000, berita terpopuler lainnya adalah soal batas waktu laporan SPT pajak yang hampir habi.
Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyita uang tunai lebih Rp 8 miliar dari rangkaian operasi tangkap tangan (OTT) anggota Komisi VI DPR Fraksi Golkar, Bowo Sidik Pangarso.
Uang tersebut diduga suap kerja sama pengangkutan di bidang pelayaran PT Pupuk Indonesia Logistik (PILOG) dengan PT Humpuss Transportasi Kimia (HTK).
Pihak KPK menduga kuat Bowo Sidik mengumpulkan uang tersebut untuk dana logistik ‘Serangan Fajar’ selaku calon anggota DPR periode 2019-2024 dari Dapil Jawa Tengah II (Kabupaten Kudus, Kabupaten Demak, dan Kabupaten Jepara).
Uang miliaran rupiah itu telah dibagi dalam pecahan Rp 20 ribu dan Rp 50 ribu dalam 400 ribu amplop putih. Ratusan amplop itu dikemas di 82 kardus besar. (ist/tm)