UNGARANNEWS.COM. BERGAS– Ketua MUI Kabupaten Semarang KH Miftahudin mengatakan pemilu yang bahagia dan penuh nikmat itu, pemilu yang dilaksanakan dengan penuh keikhlasan dan kejujuran dalam menjalankan amanah yang akan diembannya.

Pernyataan demikian disampaikan saat memberikan materi dalam kegiatan Focus Group Discusion (FGD) Polres Semarabg dengan tema “Optimalisasi Peran Ulama dan Takmir Masjid Untuk Suksesnya Pemilu 2019 Yang Aman, Damai, Dan Sejuk Di Kabupaten Semarang” di ballroom Abimantrana The Wujil, Bergas, Kabupaten Semarang, Kamis (28/3/2019).

“Pemilu yang tidak jujur menggunakan cara-cara yang tidak baik akan menghasilkan wakil rakyat yang tidak baik. Baik akhlak maupun kemampuannya yang tidak berkualitas,” ujarnya di hadapan ratusan pengurus masjid, tokoh agama dan jajaran Polres Semarang.

Kebiasaan  money politis dan berbuat curang dengan menebar berita hoax, lanjut Miftakhudin akan melahirkan wakil rakyat tidak berkualitas dan berakhlak tidak baik.

“Coba kalau wakil rakyat yang terpilih tanpa menggunakan biaya money politics, terpilih berdasarkan amanah dan keikhlasan rakyat, maka negara ini tidak akan ada wakil rakyat yang korupsi. Mereka melakukan korupsi karena merasa harus balik modal, biaya pemilu mereka sangat mahal karena menggunakan politik uang,” ujarnya.

Kegiatan FGD dihadiri Waka Polres Semarang Kompol Cahyo Widiatmoko, SH, SIK, MH Mewakili Kapolres Semarang AKBP Adi Sumirat SIK, MH, MM, Tokoh Masyarakat (Tomas), Tokoh Agama (Toga), kapolsek kapolsek wilayah Polres Semarang serta babinkamtibmas Polres Semarang Polda Jawa Tengah.

Sedangkan yang menjadi narasumber selain KH Miftahudin, juga dari Kemenag Kabupaten Semarang Dr Drs H Muhdi, M.Ag, Dr Drs Lamijan, SH, Msi Rektor Undaris, Ahmad Ilham Nafia KPU Kabupaten Semarang, dan Umi Nuhamah Bawaslu Kabupaten Semarang.

Dalam sesi tanya jawab yang ditujukan ke Polres semarang Waka Polres Semarang menerangkan dan menjelaskan bahwa dalam hal ini ulama berperan aktif dalam membantu kepolisian untuk mengamankan jalannya pemilihan umum 2019.

Caranya, dengan mensosialisasikan atau ajakan untuk tidak golput maupun menyampaikan ke jemaahnya agar menjadikan Pemilu 2019 ini aman kondusif.

“Membantu pemerintah dan pihak keamanan dalam pelaksanaan Pemilu ada bagian dari ibadah. Jika ingin mendukung dan membela negara kita ini maka kami mohon kepada para ulama dan takmir masjid untuk bersama-sama menjaga kondusifitas dalam pemilu. Memberi pencerahan kepada masyarakat akan bahaya dan diharamkannya hoax, fitnah, dan kampanye yang tidak baik,” tegasnya. (abi/tm)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here