Suasana masyarakat berbelanja di pasar Bandarjo Ungaran. FOTO:IST/ANTARA

UNGARANNEWS.COM. SETDA- Kepala Bidang Perdagangan Dinas Koperasi UMKM dan Perindag (Diskumperindag) Widada Mutiara mengatakan Pemkab Semarang menjamin ketersediaan empat bahan pokok kebutuhan masyarakat menjelang lebaran tahun ini.

Ditegaskan stok beras, minyak goreng, terigu dan gula pasir cukup untuk memenuhi kebutuhan dua bulan kedepan.

“Sampai dengan lebaran nanti, persediaan empat kebutuhan pokok yang dominan dikonsumsi masyarakat itu cukup,” terangnya saat rapat koordinasi ekonomi keuangan industri daerah (Ekuinda) Kabupaten Semarang menjelang Hari Raya Idul Fitri 2019 di Lantai II Gedung Dharma Satya Kompleks Kantor Bupati Semarang di Ungaran, siang ini.

Rakor dipimpin oleh Bupati Semarang H Mundjirin dan dihadiri oleh anggota Forkompimda. Hadir pula pada acara itu Kepala SKPD, para Camat dan perwakilan dari Bulog, PLN dan instansi terkait lainnya.

Dijelaskan oleh Widada, saat ini persediaan beras untuk wilayah Kabupaten Semarang sebanyak 70.441 ton. Jumlah itu dinilai aman untuk mencukupi kebutuhan masyarakat dua bulan kedepan. Demikian pula dengan stok 1.260 ton gula pasir dan 472 ton tepung terigu.

Sedangkan stok gas LPG 3 kilogram masih ada 7.513.447 tabung dan termasuk kategori ketersediaan aman. Sedangkan untuk daging dan telur, lanjut Widada, dihitung harian dan dinilai mampu dipenuhi pemasok dari dalam wilayah.

“Kami akan terus memantau perkembangan permintaan pasar. Selain itu juga dijalin komunikasi dengan instansi terkait untuk menjamin pasokan BBM dan gas LPG tabung 3 kilogram,” tegasnya.

Saat pengarahan, Bupati H Mundjirin mengimbau pimpinan instansi terkait untuk terus berkoordinasi guna menjamin kenyamanan masyarakat saat Ramadan dan Lebaran mendatang.

“Untuk mengantisipasi kemacetan karena arus mudik dan balik, Dishub perlu berkoordinasi intensif dengan Polres Semarang. Penyiapan jalan alternatif beserta rambu penunjuk jalan harus dilakukan segera,” pinta Bupati.

Data di Dinas Perhubungan Kabupaten Semarang, akan 5,6 juta pemudik dari Jabodetabek yang akan datang ke wilayah Jawa Tengah. Selain itu juga akan ada sekitar 4,3 juta kendaraan pribadi yang akan melintas di jalur segitiga Yogyakarta Solo-Semarang (Joglosemar).

Menurut Bupati, arus mudik itu perlu diantisipasi bekerja sama dengan Polres Semarang. Sehingga dapat dihindari terjadinya kemacetan lalu lintas yang merugikan.

Kepala Dishub Kabupaten Semarang Rudibdo menjelaskan, puncak arus mudik diperkirakan akan terjadi pada tanggal 31 Mei-2 Juni mendatang. Namun sehari sebelumnya dipastikan sudah ada pergerakan kendaraan pemudik.

“Kami siapkan 125 personel untuk berjaga di posko lebaran pada H-7 dan H+7 bekerja sama dengan Polres Seamrang, TNI, Satpol PP dan instansi terkait lainnya,” jelas Rudibdo.

Posko pengamanan Lebaran itu, lanjutnya, akan didirikan di sebelas titik rawan kemacetan. Diantaranya di depan Pasar Bandarjo Ungaran, Pasar Babadan, Pasar Karangjati dan posko Induk di Kantor Dishub di Tegal Panas. Selain itu juga di Pasar Bandungan, Pasar Projo Ambarawa, Exit tol Bawen, Lopait Tuntang, Kopeng, Pasar Suruh dan Pasar Kembangsari Tengaran. (abi/tm)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here